Wah Seru Nih! Bogor Meriahkan Puncak Imlek Pakai Baju Kampret

Kamis, 18 Februari 2016 – 11:18 WIB
Menteri Pariwisata Arief Yahya. Foto: Dokumen JPNN

jpnn.com - BOGOR – Puncak Perayaan Cap Go Meh, di Bogor digelar pada 22 Februari mendatang. Kemasan perayaan hari besar Tionghoa itu, akan dibuat dengan tema Street Food Festival, sehingga menyatu dengan wisata kuliner dalam bingkai Pesona Indonesia. 

“Saya lihat rencana acaranya seru dan penuh kreasi. Ada atraksi pertunjukan, ada atraksi kuliner, yang dipadu dengan perencanaan yang bagus,” kata Menpar Arief Yahya, di Jakarta, Kamis (18/2).

BACA JUGA: Waduh, Pemkot Depok Menyerah Bantu Warga Miskin

Tapi, ciri khas Indonesia juga akan dipadukan. Ada kolaborasi antara sentuhan budaya Sunda dan Tionghoa yang mencolok di perayaan Cap Go Meh. 

Salah satunya dengan beberapa tokoh mengenakan baju kampret, baju khas Sunda. 

BACA JUGA: Bekasi Antisipasi Migrasi PSK Eks Kalijodo

“Saya dengar memang ada kolaborasi budaya. Itu pas, sesuai dengan spirit Wonderful Indonesia yang menargetkan 10 juta kunjungan dari Tiongkok. Seperti yang dilakukan di Bali dalam Imlek 8 Februari lalu. Semoga ini menginspirasi daerah lain,” tutur Arief Yahya.

Menurutnya, itu adalah gaya promosi pariwisata budaya yang amat empatik dan cerdas, yang bisa mengambil hati wisatawan asal Tiongkok. Cap Go Meh Street Festival 2016 ini memang dibuat agak khusus. Ada kolaborasi Sunda Tionghoa di dalamnya. Ini akan terlihat dari pernak-pernik pawai budaya dan karnaval kostum.

BACA JUGA: 6 Hal Soal Copet Metromini yang harus Anda Tahu

“Cap Go Meh di Bogor memang harus berbeda dengan di tempat lain. Fokusnya lebih kepada penampilan budaya,” papar mantan Dirut Telkom itu.

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan yang diundang pasti akan berada di barisan depan. Dia menuturkan, panitia Cap Go Meh di Bogor sepakat menggunakan baju kampret saat puncak acara. 

Alasannya sederhana. Kampret merupakan pakaian khas masyarakat Sunda termasuk masyarakat Bogor. Dengan memakai baju kampret, kata dia, perayaan Cap Go Meh akan menjadi bagian dari Bogor yang tak dapat dipisahkan.

“Selain pawai budaya dan festival kostum. Ada juga penampilan kesenian dari berbagai daerah serta kesenian modern. Di antaranya Rengkak Ayakan, Tor-tor, Kebudayaan Jawa Tengah dan kostum batik, Payung Padjajaran, Garuda Ngapak, Boboko Logor, Reog Ponorogo, Barung Landung dan Ogoh-ogoh,” jelas Gubernur yang akrab disapa Aher tersebut.

Acara diprediksi bakal lebih meriah dengan hadirnya komunitas Tionghoa pria yang berkain batik dan perempuan berkebaya. (dkk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Waduh! Fraksi PDIP Abaikan Titah Bu Mega?


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler