jpnn.com - SAMARINDA – Penantian para pekerja seks komersial menunggu dana bantuan dari pemerintah belum berbuah hasil manis. Hingga kini, dana yang ditunggu-tunggu itu belum juga turun.
Dinas Kesejahteraan Sosial (Diskessos) Samarinda yang bertugas mendata tidak bisa bergerak lantaran keterbatasan anggaran.
BACA JUGA: Asyik, Bakal Ada Rekrutmen PNS Nih
Kasi Rehabilitasi Tuna Susila Diskessos Samarinda Lilydya Sarinawati mengatakan, verifikasi baru kelar dilaksanakan di lokalisasi Gunung Taraf Bayur. Dari data mereka, jumlah PSK sudah berkurang.
“Kendala kami di dana. Memang tak ada anggaran. Jadi gotong royong saja,” ujar wanita yang karib disapa Lily tersebut, Sabtu (30/7).
BACA JUGA: TOP! Polair Gagalkan Penyelundupan Rokok Tanpa Cukai
Dari hasil verifikasi di lokalisasi Gunung Taraf Bayur, sebagian besar PSK memilih pulang tanpa menunggu cairnya dana bantuan. Mereka pulang kampung dengan dana pribadi.
Kaltim Post berupaya mewawancarai salah satu PSK, Ayu yang bekerja di Gunung Taraf Bayur. “Mending pulang secepatnya saja. Di sini (Samarinda) sudah dilarang. Yang penting sudah bikin nomor rekening. Tinggal tunggu saja dikirim,” jelasnya.
BACA JUGA: Calon PAN Masih Bisa Berubah
Untuk diketahui, tiap-tiap PSK diberi dana bantuan Rp 5.050.000. Perincian dana tersebut yakni, biaya hidup, usaha, dan akomodasi pulang ke daerah asal.
“Sebelum Lebaran mereka sudah pulang sebagian ke kampung halaman masing-masing. Kalau untuk dana dari pusat sudah ada. Tapi tunggu pendataan selesai dulu,” jelas Lily. (yos/ndy/k8/jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wow, Penunggak UWTO di Batam Jumlahnya Sangat Fantastis
Redaktur : Tim Redaksi