jpnn.com - MAKASSAR- Manajemen klub dan pemain PSM Makassar rupanya masih belum terima dengan hasil menyesakkan, gagal lolos ke semifinal Piala Presiden 2015. Meski menang 2-1 dari Mitra Kukar pada laga Sabtu (26/9) petang lalu di Stadion Mattoangin, Makassar.
Mereka gagal setelah kalah agresifitas gol away, meski secara agregat sama 2-2. Nah, Ketidakpuasan itu ditunjukkan oleh Juku Eja dengan meminta panitia penyelenggara untuk mengevaluasi wasit yang memimpin pertandingan, Sabtu. Wasit Bahrul Ulum yang bertugas malam itu dinilai tidak sportif.
BACA JUGA: Kalah 2-3 dari Arema Cronus, Ini Sisi Positif yang Didapatkan Pemain
Pemain PSM, Syamsul Bahri Haeruddin mengaku kekalahan dari Mitra Kukar pada leg kedua perempat final Piala Presiden tidak dapat dipisahkan dengan buruknya kinerja wasit. Ada beberapa pelanggaran yang tidak digubris wasit.
Seperti, pelanggaran terhadap Kurniawan Karman dan handball pemain Mitra Kukar di kotak terlarang. Tidak adanya keputusan wasit yang tegas pada dua pelanggaran itu menjadi pemicu amarah pemain.
BACA JUGA: Gonzales Hattrick, Buktikan Belum Habis
"Belum lagi aksi ulur waktu yang dilakukan pemain Mitra Kukar. Kami terus memprotes, tetapi tak digubris. Wasit tidak sportif. Kami bukan mengkambing hitamkan wasit, tetapi itu kenyataan di lapangan," terang kekasih Ika KDI ini.
Beberapa pemain PSM memang terlihat tidak kuasa menahan diri di turnamen itu. Termasuk Ferdinand Sinaga. Dia juga terlihat berkali-kali melayangkan protes. Bahkan saat laga sudah berakhir.
BACA JUGA: Waduuuh...Tiga Bobotoh Bawa Senjata Tajam
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gol Telat Bek Tim Promosi Bikin Kandang Dortmund Hening
Redaktur : Tim Redaksi