JAKARTA-Setelah menuntut mundur pengurus PSSI, Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI) kemarin mendatangi kantor otoritas sepakbola tanah air tersebutRombongan KPSI hendak menyerahkan berkas para peserta KPSI yang menandatangani tuntutan percepatan Kongres Luar Biasa (KLB)
BACA JUGA: Jeda Akhir Tahun, Persegres Benahi Tim
Namun, tidak ada satupun pengurus PSSI yang menemui mereka.Rombongan mendatangi kantor PSSI di Gelora Bung Karno dengan membawa segepok surat tuntutan dan berkas dukungan 452 anggota PSSI dari Rapat Akbar Sepakbola Nasional (RASN) 2011
BACA JUGA: Bukan Karena Faktor Beruntung
Namun, karena ketua umum Djohar Arifin Husin dan Sekjen PSSI Tri Goestoro serta pengurus teras lainnya tidak ada di tempat, mereka membawa kembali dokumen tersebut.”Kami sejak kemarin malam mencoba berkomunikasi, bahkan kabarnya Pak Roberthow Rouw juga sudah mencoba menghubungi ketum dan sekjen PSSI, tapi belum ada kabar
BACA JUGA: Baru Empat Bulan Sudah Digoyang KLB
Dalam penjelasannya, seharusnya Ketum PSSI tidak bisa mengabaikan hasil RASN 2011Pasalnya, keputusan yang dikeluarkan lewat forum ini disetujui mayoritas anggota PSSI sendiriSalah satu poin utama tuntutan adalah meminta PSSI menggelar KLB untuk melakukan pergantian semua pengurus.
Dalam deklarasi juga disebutkan jika hingga 23 Desember tidak ada respon terkait tuntutan 452 Anggota, maka proses pelaksanaan KLB akan dimandatkan ke KPSI. ”KLB ini legal dilaksanakan, karena sudah ada 2/3 anggota yang menginginkannyaKLB bisa digelar caranya adalah melalui inisiatif Exco, atau jika ada 2/3 anggota PSSI yang meminta, maka wajib dilaksanakanTerlebih lagi yang menyerahkan anggota sahPelaksanaan KLB Maksimal tiga bulan setelah penyerahan yakni 30 Maret 2012, jika tidak dilaksanakan PSSI anggota bisa melaksanakan sesuai statuta dengan koordinasi FIFA,” tandas Erwin.
Sikap tidak bersahabat dari PSSI tidak membuat nyali perwakilan 452 anggota yang menyuarakan Kongres Luar Biasa (KLB) ciutSelain menempuh jalur sesuai agenda dan aturan, hasil Rapat Akbar Sepak Bola Nasional (RASN) 2011 juga siap dilaporkan ke FIFA.
”Ini dokumen asli jadi bahaya jika tidak kami diserahkan langsung ke Ketua Umum atau Sekjen PSSIBesok kita akan kembali lagi sampai diterima beliau-beliauKami akan menunggu hingga batas akhir yakni tanggal 23 Desember 2011, untuk PSSI merespon keinginan kamiSelain melaporkan hasil pertemuan semalam ke PSSI, saat ini kami juga sudah menyiapkan draf laporan untuk segera kita serahkan ke FIFA dan AFC,” tambah Johar Lin, Sekretaris Forum Pengprov PSSI (FPP).
Seperti diketahui, dalam pertemuan yang di prakarsai Forum Pengprov PSSI (FPP) juga dihadiri dihadiri perwakilan dari 27 Pengprov PSSI dan klub anggota dari kompetisi Indonesia Super League, Divisi Utama, Divisi I, II, dan IIITotal ke-425 anggota PSSI tersebut melahirkan pernyataan sikap dengan nama Deklarasi Jakarta
Selain berisi mosi tidak percaya terhadap kepimpinan Djohar Arifin Husin serta kinerja anggota Exco PSSI yang dinilai tidak kredibel, mayoritas anggota PSSI meminta ada perombakan semua pengurus PSSI dan Exco PSSI.
”Saya rasa sudah tidak alasan lagi untuk mengabaikan keinginan kamiKami ini membawa amanah dari 452 anggota PSSI yang berarti lebih dari 2/3 dari jumlah total anggota PSSI yang mencapai 583 AnggotaSecara statuta kami berhak menuntut dilakukannya KLBTerserah PSSI mau bersikap bagaimana, yang pasti jumlah kami sudah mutlak sesuai statuta,” tandas Johar
Sementara itu, anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Bob Hippy menegaskan tidak terpengaruh desakan diadakannya KLB tersebutTermasuk usaha untuk mencopot dirinya sebagai anggota Exco PSSI"Saya tidak ada urusan soal ituYang bisa memundurkan saya hanya Tuhan, bukan mereka," tegasnya di Hotel Sultan, Senin (19/12/2011).
Seperti diketahui, dalam RASN yang digelar di Grand Ballroom Hotel Pullman Jakarta Central Park, tadi malam telah tercetus lima poin Deklarasi Jakarta Anggota PSSIPengurus dan exco PSSI dinilai terlalu banyak melanggar statuta PSSI sesuai keputusan kongres tahunan PSSI tahun 2011 di Bali
PSSI dengan tegas tidak mengakui Rapat Akbar Sepak bola Nasional (RASN) di Grand Ballroom Hotel Pullman Jakarta Central Park, tadi malamDalam Rapat Akbar tersebut disepakati, sebanyak 452 anggota PSSI menginginkan Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI.
Dihubungi secara terpisah, juru bicara PSSI Eddie Elison menilai kegiatan Rapat Akbar tersebut tidak sah karena merupakan kegiatan di luar PSSI"Perlu diingat dalam Statuta PSSI dan FIFA tidak dikenal Rapat AkbarItu sebabnya PSSI merasa ini semua dilakukan di luar kegiatan resmi PSSI, sehingga kegiatan itu tidak diakui," katanya saat dihubungi wartawan, Senin (19/12/2011).
Ia mengatakan, jika terdapat permintaan adanya KLB harus melalui rapat anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSIPermintaan digelarnya KLB dalam Rapat Akbar tersebut dipertanyakan keabsahannya.
Sehingga, katanya, PSSI tidak berkepentingan merespon permintaan tersebutSoal desakan mundur, dia menilai hal tersebut merupakan pemaksaan"Itu tindakan anarkisJadi jika ingin mengambil alih, itu tindakan anarkisSaya ingin menjelaskan jika ingin melakukan KLB itu agenda yang dibicarakan apa?" tanya Eddie.
Sementara itu, Sekjen PSSI Tri Goestoro mengaku siap menerima dokumen pernyataan sikap 425 anggota PSSI tersebut”Saya belum mendapat konfirmasi dari ketua umum, tapi jika bisa saya terima, besok siap saya terima,” ujar Tri Goestoro tadi malamDia mengaku belum bisa bersikap atas tuntutan para anggota PSSI tersebut”Jadi kita tunggu Ketum,” tandas mantan manajer Bandung Raya itu.
Dia mengatakan, Djohar Arifin tidak bisa menemui rombongan KPSI tersebut karena baru tiba di JakartaDjohar baru saja memenuhi undangan FIFA untuk menghadiri Piala Dunia Antar 2011 di JepangSoa kredibilitas peserta KPSI, pihaknya mengaku masih akan melakukan pemeriksaan
”Soal itu, kita kan harus verifikasi dulu dan verifikasi dokumen tidak hanya di atas kertas saja, dan saya rasa teman-teman paham iniMengenai rapat Exco sepenuhnya menjadi keputusan Ketum, saya hanya sebagai pelaksana,” tandas Tri Goestoro(lis)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Daud Jordan Ingin Kuliah
Redaktur : Tim Redaksi