jpnn.com - JAKARTA - PSSI benar-benar ingkar janji untuk mengawal nasib Persebaya Surabaya dan klub-klub yang sejatinya bisa diputihkan statusnya dalam kongres PSSI 10 November di Mercure, Ancol.
Berawal dari aksi Haruna Sumitro yang angkat suara saat agenda kongres membahas soal Persebaya dan klub-klub lainnya.
BACA JUGA: Keputusan 3 Agustus Mentah Lagi, PSSI Dinilai Ingkar Janji
"Ini menurut saya buang-buang waktu. Kami usul untuk pengurus PSSI ke depan untuk mengkaji. Tak perlu dibahas karena mirip Persibo dan Persema, biarkan pengurus selanjutnya yang mengkaji," kata Haruna.
Setelah itu Hinca Panjaitan yang menjadi pimpinan sidang langsung mengarahkan untuk pengambilan suara. Hasilnya banyak voter tak setuju.
BACA JUGA: Massa Bonek Berhasil Menerobos Barikade Polisi
Wakil pemerintah Gatot S Dewa Broto yang memantau kongres langsung angkat suara.
Dia menyesalkan komitmen yang disepakati saat kongres luar biasa (KLB) 3 Agustus dan pertemuan di Senen, Rabu (9/11) tak dilaksanakan.
BACA JUGA: Ribuan Spartaners Mancanegara Bakal Ramaikan Pulau Bintan
"Ini akan menjadi penilaian dari kami. Kami laporkan ke Pak Menteri, yang pasti ada inkonsistensi. Proses reformasi dan perbaikan tata kelola sepak bola yang diinginkan tak terlaksana di sini," ucapnya.
Saat ini massa Bonek yang berhasil menerobos keamanan dan beraksi di depan hotel Mercure melakukan aksi damai.
Mereka selanjutnya akan geser ke Stadion Tugu dan lanjut ke Kemenpora menuntut janji pemerintah terkait pengingkaran dan inkonsistensi PSSI.(dkk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kongres PSSI Dibuka Tanpa Kehadiran Menpora
Redaktur : Tim Redaksi