PSSI Kirim Nirwan Bakrie untuk Lobi FIFA

Selasa, 08 Maret 2011 – 05:35 WIB

JAKARTA - PSSI tidak mau kalah lobi di FIFAMenjelang pertemuan antara Duta Besar RI untuk Swiss Djoko Susilo dengan Sepp Blatter, presiden FIFA, malam ini WIB, otoritas sepak bola tanah air itu telah mengirim Nirwan D

BACA JUGA: Milan Makin Krisis di Tengah

Bakrie ke Zurich


Bahkan, kabarnya kemarin, adik ketua umum Golkar Abrurizal Bakrie itu telah menemui lebih dahulu para petinggi federasi sepak bola dunia di markas FIFA

BACA JUGA: Kongres KPPN Dihadang FPSP

"Nirwan Bakrie saat ini sudah ada di Zurich untuk melobi FIFA," kata Saleh Ismail Mukadar, salah satu anggota tim sukses Arifin Panigoro dan George Toisutta. 

Keberadaan Nirwan di Zurich, Swiss, itu juga dibenarkan oleh salah satu orang terdekatnya yang juga pejabat penting di PSSI kemarin
"Tapi apakah Pak Nirwan bertemu Sepp Blatter, saya tidak tahu," kilahnya sembari mewanti namanya tidak dikorankan

BACA JUGA: Daud Jordan Coba Inisiatif Baru



Jika Nirwan sampai turun langsung ke Eropa, masalah ini kemungkinan besar menjadi prioritas bagi para petinggi PSSISebab, selama ini Nirwan dikenal lebih suka di belakang layar.  Meski posisinya "hanya" sebagai wakil ketua umum PSSI, dia itulah "big boss" di PSSI, bukan Nurdin Halid sang ketua umum

Tim Komite Penyelamat Persepakbolaan Nasional (KPPN) yang berencana ke Zurich, juga berupaya keras untuk melobi BlatterMenurut Saleh yang juga salah satu anggota KPPN, saat ini dia sedang mengurus kelengkapan untuk terbang ke Swiss"Kami akan berusaha bertemu langsung dengan Sepp BlatterNanti akan kami bongkar semua kebohongan PSSI selama ini," koar Saleh
   
Dengan kepastian anggota KKPN ke Zurich, berarti saat ini sedang terjadi "perang lobi" ke FIFASetidaknya, selain KPPN yang mengklaim sebagai PSSI tandingan, lalu PSSI sendiri melalui Nirwan dan Dali Tahir, ketua komisi bidang luar negeri, dan tentunya Dubes RI di Swiss, Djoko Susilo yang sejak awal memang meminta dijadwalkan bertemu langsung dengan Blatter

Djoko sendiri akan mewakili pemerintah RI untuk menjelaskan detail kondisi sepak bola secara utuh, terutama terkait statuta FIFA dan standard electoral code FIFA yang diduga dipelintir PSSI untuk mensahkan mantan narapidana Nurdin Halid untuk maju lagi dalam pemilihan ketum di kongres.   

Selain tiga pihak itu, menurut Timbul Thomas Lubis, konsultan hukum KPPN, Ketum KONI/KOI Rita Subowo kemarin juga sudah berada di Zurich untuk bertemu Presiden FIFASetelah bertemu dengan petinggi PSSI akhir pekan lalu, Rita mengatakan jika pihaknya siap membantu untuk turut mencari jalan keluar atas carut-marut yang terjadi dalam persepakbolaan Indoensia. 

"Sebelum berangkat kami bertemu Bu RitaAda beberapa pesan yang kami sampaikanAntara lain kami minta disampaikan kepada Sepp Blatter bahwa sudah terjadi mosi tidak percaya kepada Nurdin Halid dan jajarannya yang dilakukan oleh sekitar 87 anggota PSSI," kata Timbul

Mendapat informasi jika ada beberapa pihak yang berebut ingin bertemu petinggi FIFA, Djoko Susilo mengatakan bahwa semuanya akan diklarifikasikan langsung kepada Sepp Blatter"Saya ini pewakilan pemerintah di siniSaya berhak bertanya apapun yang berhubungan dengan Indonesia," ujar Djoko"Semua masukan yang saat ini saya tampung akan saya sampaikan ke Sepp BlatterSaya punya waktu cukup lama saat bertemu BlatterWaktu itu akan saya maksimalkan," sambung mantan wartawan Jawa Pos ini. 

Bila KPPN muncul menjadi PSSI tandingan, kemarin KPPN tandingan disuarakan oleh sekelompok pihak yang mengklaim sebagai pemilik suara sah di Kongres PSSIMereka mendeklarasikan diri dengan nama Forum Pemilik Suara PSSI (FPSP) di Hotel Grand Sahid JakartaKepada media mereka menyatakan menolak Kongres PSSI diambil alih oleh badan lain.

Forum ini juga menolak campur tangan pemerintah karena dianggap bertentangan dengan statuta FIFAForum ini masih percaya PSSI sebagai pelaksana Kongres yang harus digelar paling lambat 30 April nanti.     

Menurut Juru Bicara FPSP, Indra M Adnan, forum ini sengaja dibentuk karena prihatin dengan memburuknya persoalan yang dihadapi PSSISebab, masalah itu membuat banyak agenda yang ada di daerah maupun pusat terkendala penyelenggaraannya.

"PSSI itu milik bangsa dan rakyatKami melihat respons masyarakat yang cukup besar baik lewat demo di daerah maupun pusatKami juga menghargai adanya respon positif yang diberikan oleh pemerintah," kata Indra"Atas dasar pertimbangan-pertimbangan inilah kami akhirnya membentuk FPSP yang mewakili pemilik suara yang sah pada Kongres PSSI dan mewakili pemilik suara lain yang segaris dengan perjuangan kami," sambung pria yang juga Ketua Pengprov PSSI Provinsi Riau itu

Selain Indra, dalam deklarasi kemarin juga hadir Endy Maulidi (Ketua Pengprov PSSI KepRiau), Choking SSakeh (Sekum Pengprov PSSI Sumut), Tony Yonatha (Sekum ISP Purworejo), Djamaludin Ilyas (Wakil Ketua PSGL Gayo Lues), Iqbal Ruray (Ketua Pengprov PSSI Maluku Utara), dan Sabarudin Labamba (Ketua Pengprov Sultra)."

Ada lima poin yang dicetuskan FPSP kemarin.  Pertama," menuntut agar kongres dilaksanakan oleh badan resmi PSSIFPSP menolak bila kongres digelar oleh badan lain di luar PSSI yang mengklaim sebagai pemilik suara sahKedua, FPSP dengan tegas menolak pengambilalihan tugas PSSI oleh badan lain

Ketiga, FPSP menolak intervensi pemerintah terhadap PSSI karena memang bertentangan dengan statuta FIFAKeempat, setiap warganegara Indonesia berhak mencalonkan diri menjadi Ketua Umum PSSI sejauh memenuhi kriteria Statuta PSSIDan yang terakhir adalah meminta agar perbedaan pendapat diselesaikan sesuai statuta PSSI dan FIFA.    

Saat ditanya perihal KPPN, Indra enggan menjawab." Indra hanya menjelaskan mengenai kriteria pemilik suara yang sah sesuai dengan aturan yang berlakuMenurut dia, pemilik suara yang sah pada Kongres PSSI nanti hanyalah Ketua Umum dan Sekretaris Pengurus Provinsi PSSI, Ketua Umum dan Sekretaris Pengurus Klub yang sesuai statuta PSSI

"Tapi, setiap Pengprov maupun Klub hanya memiliki satu suara," walaupun ada ketua dan sekretarisTerkecuali di luar itu harus mendapat mandat dari sekretaris dan ketuaKami tidak menyinggung KPPNKami hanya meminta PSSI agar segera melaksanakan Kongres sesuai dengan batas waktu yang diberikan FIFA," paparnya

Lahirnya FPSP membuat PSSI tersenyum"Bagus ituItu artinya pemilik suara sadar seharusnya semua harus berjalan sesuai statutaMereka tidak ingin ada unsur lain yang ikut campur di luar PSSIMemang aturannya seperti itu," kata Sekjen PSSI Nugraha  Besoes kemarin.      

Di bagian lain, terkait penyerangan terhadap mobil Direktur Utama PT Liga Indonesia Andi Darussalam Tabussala terungkap fakta jika pelaku merupakan kenalan dari adik bungsu Nurdin Halid, yang bernama Nursyam Halid"Nurdin (Halid) tidak kenal merekaTapi adiknya yang  kenal," kata sumber koran iniAndi Darussalam  yang saat ini tengah menenangkan diri di Makassar mengatakan belum tahu persis apa sebenarnya motif penyerangan itu"Saya menyerahkan sepenuhnya kepada kepolisian," jelasnya(ali/iro)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tularkan Ilmu Ke Pemain Muda


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler