PSSI Ladang Keruk Uang?

Nurdin Cs Dinilai Sudah Tak Sejalan dengan Pendiri PSSI

Kamis, 24 Maret 2011 – 15:56 WIB
Nurdin Halid (kanan) dan Nugraha Besoes. Foto: Randy/Dok.JPNN
JAKARTA - Tujuan didirikannya PSSI oleh Ir Soeratin Sosrosoegondo, rupanya sudah tak sejalan lagi dengan pemikiran para pengurusnya saat iniPenilaian itu diutarakan oleh Koordinator Asosiasi Suporter Indonesia (ASI), Partoba Pangaribuan.

"Sepakbola kini dipolitisasi oleh Nurdin Halid dan kroninya

BACA JUGA: Dani Alves Bela Barca hingga 2015

Itulah yang membuat kisruh berkepanjangan di tubuh PSSI saat ini," kata Parto, sapaan akrabnya, Kamis (24/3).

Bahkan kata Parto pula, banyak pengurus kini yang menjadikan PSSI sebagai tempat mencari uang
"Buktinya, pertanggungjawaban anggaran, baik APBN hingga APBD oleh pengurus daerah, tidak jelas

BACA JUGA: Persipura Bisa Main di Stadion Mandala

Karena sudah dipolitisasi, tentu saja nilainya jadi lebih tinggi," paparnya.

Karena itu, menjelang HUT PSSI ke-81, 19 April 2011 mendatang, menurut Parto, para pengurus PSSI akan coba diingatkan kembali soal untuk apa organisasi sepakbola ini didirikan
"Kami akan melaksanakan sejumlah kegiatan, seperti bersih-bersih makam Soeratin di Bandung

BACA JUGA: Pemain Golf Berpendapatan Tertinggi, Pacman di Tinju

Lihat saja, makam pendiri saja selama ini dicuekin PSSI," katanya.

Menurut Parto pula, selama ini PSSI tak pernah memperhatikan makam Soeratin yang tak terurus, yang bahkan sudah sering dijadikan tempat jemuran oleh warga sekitar makam"Hari itu (momen HUT) akan kami jadikan momentum kebangkitan sepakbola Indonesia," tandasnya.

Dijelaskannya, PSSI didirikan oleh Soeratin pada tahun 1930 di Solo, dengan nama Persatoean Sepakraga Seloeroeh IndonesiaIstilah "sepakraga" kemudian diganti dengan "sepakbola" dalam Kongres PSSI di Solo pada 1950PSSI sendiri telah melakukan kompetisi secara rutin sejak 1931.

Didirikannya PSSI, menurut Parto pula, merupakan bagian dari perjuangan, karena memang ditentang oleh Pemerintah Hindia Belanda yang menjajah Indonesia saat ituNyawa ikut menjadi jaminan para pendirinya, yang ingin agar persepakbolaan Indonesia berbicara di tingkat duniaSayangnya, bukan prestasi yang saat ini dikenal dunia, tapi malah kisruh internal di PSSI(sto/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bayar Kegagalan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler