PSSI Mediasi Madura United-Bhayangkara FC, Inilah Hasilnya

Selasa, 14 November 2017 – 12:59 WIB
Manajer Bhayangkara FC Sumardji (kiri), Manajer Madura United Haruna Soemitro (Tengah) dan Waketum PSSI Joko Driyono. Foto: Amjad/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - PSSI akhirnya mengambil langkah mediasi untuk menyelesaikan ketegangan antara Bhayangkara FC dan Madura United, Senin (13/11).

Asosiasi sepak bola Indonesia itu mempertemukan kedua pihak di kantor PSSI.

BACA JUGA: Hanafi Tinggalkan Persegres Gresik United

Ketegangan terjadi setelah laga kedua tim pada 8 November lalu di Stadion Gelora Bangkalan Madura, Jawa Timur.

Usai laga, tuan rumah mengungkapkan bahwa laga kontra tim milik kepolisian tersebut penuh dengan intimidasi.

BACA JUGA: Arema FC Jeblok, Bagian Anomali Liga 1

Mulai dari wasit yang terkesan berat sebelah dalam memimpin, sampai dengan kehadiran suporter di tribun VIP yang merupakan para pejabat kepolisian.

Padahal, saat itu laga berstatus pertandingan tanpa penonton karena menjadi laga hukuman untuk Madura United.

BACA JUGA: Letjen Edy Rahmayadi 18 Kali Ikut Perang, Pusing Pimpin PSSI

Tak hanya itu, sempat viral video yang menunjukkan banyak juga petugas keamanan masuk ke lorong ruang ganti, yang harusnya itu menjadi ruang steril.

Karena hubungan yang memanas itulah, PSSI kemudian berinisiatif mengumupulkan kedua klub dalam satu forum.

Pertemuan tersebut digelar di Kantor PSSI, Kuningan, Jakarta, pada Senin (13/11) sore sampai petang.

Mereka yang hadir dalam pertemuan itu adalah Haruna Soemitro (manajer MU), Sumardji (Manajer Bhayangkara FC) dan Wakil Ketua Umum PSSI Joko Driyono.

Usai pertemuan, seluruh elemen yang melakukan pertemuan kemudian menggelar jumpa pers dan mengumumkan bersepakat untuk damai.

"PSSI punya inisiatif memanggil wakil Madura dan Bhayangkara, intinya sederhana, dengan berakhirnya kompetisi, mereka sudah menjawab semua yang sempat menjadi trending. Karenanya, PSSI apresiasi pada beliau-beliau dan alhamdulillah semua berjalan baik," papar Joko setelah pertemuan.

Haruna kemudian memberikan apresiasi kepada PSSI. Menurutnya, ini bukan pertemuan pertama, tapi sudah masuk untuk kali kedua.

"Saya secara pribadi sudah memberikan klarifikasi dan itulah dinamika kompetisi dengan tensi tekanan yang lebih kuat, kompetisi tahun ini dengan tekanan dan atmosfir yang luar biasa, sehingga melahirkan dinamika yang secara pribadi sulit dikontrol. Saya meminta maaf. mari menatap kompetisi ke depan," terang Haruna.

Pihak Bhayangkara FC juga menyadari kondisi ini. Mereka meminta apa yang telah berlalu tak perlu diungkit kembali dan lebih baik dilupakan untuk persiapan menuju musim depan.

"Apa yang sudah terjadi, dinamika kompetisi di liga 1 luar biasa dan sudah berlalu. Bhayangkara FC sudah menjadi juara Liga 1 tentu berkaitan dengan itu saya mohon maaf, kami terima semua, kami anggap sebagai dinamika kompetisi. Yang lalu biar berlalu, kita tatap liga musim depan," tegas Sumardji. (dkk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Evan Dimas Kebanjiran Lamaran


Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler