jpnn.com - jpnn.com - Kompetisi klub sepak bola tertinggi Tanah Air, Indonesia Super League (ISL) 2017 akan digulirkan pada 26 Maret mendatang.
PSSI selaku otoritas tertinggi sepak bola Indonesia telah memutuskan bahwa regulasi pemain asing menjadi 2+1 dari sebelumnya 3+1.
BACA JUGA: Ini Perubahan-Perubahan di ISL 2017
Artinya setiap klub hanya punya jatah dua pemain asing non-Asia plus satu asing Asia (2+1).
Regulasi tersebut telah diputuskan dalam Kongres PSSI di Bandung, Minggu (8/1).
BACA JUGA: Lima Klub Kasta Tertinggi ISL Resmi Berganti Nama
“Selain itu, kami membahas persiapan bahwa setiap klub wajib membina pemain muda. Dalam klub minimal harus melibatkan lima penggawa berumur di bawah 23 tahun,” beber Exco PSSI Yunus Nusi seperti diberitakan Kaltim Post (Jawa Pos Group) hari ini.
Kebijakan diambil dengan alasan konsentrasi pembinaan terhadap pemain muda berdarah Indonesia. Keputusan itu juga menyinggung harus ada minimal tiga penggawa muda merumput pada turnamen ISL.
BACA JUGA: PSSI Pilih Berkiblat ke Spanyol, Ini Alasannya
“Selain fokus kompetisi kita juga konsentrasi penuh ke Timnas,” sambungnya.
Dibeberkan pria yang juga ketua Asprov PSSI Kaltim itu, langkah tersebut diambil karena Timnas menatap pegelaran SEA GAMES di Kuala Lumpur pada Agustus mendatang. Juga, diproyeksikan berkompetisi pada Asian Games 2018.
“Training Camp pemain Indonesia akan sangat panjang,” tegas Yunus.
Seluruh klub di Tanah Air juga diberikan arahan serta pemahaman agar tidak lagi ada keberatan saat pemain dipanggil memperkuat Timnas.
“Kami tidak ingin lagi ada klub yang keberatan nama pemainnya menjadi skuat Timnas,” tuturnya.
Selain sejumlah regulasi, pertemuan kemarin turut menyepakati Persebaya Surabaya dikembalikan ke turnamen Divisi Utama.
Sementara Arema Indonesia, Persipasi Bekasi, Persema Malang, Lampung FC, Persewangi Banyuwangi, dan Persibo Bojonegoro, akan berlaga di Liga Nusantara.
“Persebaya di kasta II dan enam klub lainnya berlaga di kasta III,” ucapnya.
Di sisi lain, pengamat sepak bola Indonesia Erwin Fitriansyah menjadi salah satu orang yang sangat setuju terkait pemberlakuan 2+1 di sektor asing. Dengan regulasi itu, bibit pemain lokal mendapat keuntungan.
"Dampaknya jelas positif untuk penjaringan pemain Timnas," ujar Erwin.
Meski demikian, ia menilai pemberlakuan 2+1 di kompetisi tahun ini bakal berdampak besar bagi klub Tanah Air. Pasalnya, terutama di lini depan, hampir semua klub memakai pemain asing.
"Seberapa besar dampaknya? Ya, besar sekali. Hanya PS TNI di Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 yang tidak pakai pemain asing. Indonesia miskin bibit striker," tutur Erwin.(*/asp/*/abi/bby)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Bocoran Ketum PSSI Soal Kandidat Pelatih Timnas
Redaktur & Reporter : Budi