PT Garam Serap 42 Ribu Ton

Kamis, 22 September 2011 – 10:40 WIB

JAKARTA - Penyerapan garam rakyat oleh industri terus meningkatSampai sekarang PT Garam sudah menyerap 42 ribu ton

BACA JUGA: CT Berniat Kuasai Carrefour

Sedangkan secara keseluruhan industri ditargetkan bisa membeli garam rakyat sebanyak 920 ribu ton.

Presdir PT Garam, Slamet Untung Irredenta mengatakan jumlah garam yang sudah dibeli mencapai 42 ribu ton
Sedangkan sampai musim panen garam tahun depan ditargetkan bisa menyerap 200 ribu ton

BACA JUGA: BKPM Klaim Tak Ada Pembatalan Investasi

Dia optimistis target tersebut dapat terealisasi sampai 2012 nanti.

"Garam yang kami beli bukan hanya pada musim panen tahun ini, tapi termasuk tahun depan
Kami yakin, target 200 ribu bisa tercapai 2012 nanti

BACA JUGA: Investor Asing Borong Saham BNBR

Jadi, petani jangan hanya jual untuk tahun iniMereka bisa simpan untuk dijual tahun depan," katanya Rabu (21/9).

Sementara penyerapan garam rakyat secara keseluruhan, Slamet yang juga sebagai Ketua Asosiasi Produsen Garam Konsumsi Beryodium (Aprogakob) mengatakan, belum ada data terbaru mengenai ituSecara nasional per 25 Agustus lalu produsen sudah menyerap sekitar 165.300 ton atau 12 persen dari produksi nasional"Total target penyerapan 920 ribu ton," kata dia.

Target penyerapan tersebut antara lain PT Garam 200 ribu ton, PT Garindo Sejahtera Abadi 150 ribu ton, PT Sumatraco Langgeng Makmur 120 ribu ton, PT Susanti 125 ribu ton, PT Budiono 180 ribu ton, PT Elitester 100 ribu ton, PT Eka Sari 35 ribu ton dan PT Cheetam 10 ribu ton.

Dari segi harga, lanjut Slamet, pihaknya menetapkan harga cukup tinggi untuk garam yang diserapDisebutkan, harga garam kualitas I dipatok Rp 570-600 per kgSedangkan kualitas II dihargai Rp 490-500 per kg"Harga yang kami patok termasuk tinggiUntuk harga, tren cenderung stabil," kata dia.

Selain menyerap produksi garam rakyat, produsen juga mengimpor garam untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeriKementerian Perdagangan memperkirakan kuota impor garam konsumsi pada 2012 sebesar 100 ribu ton-200 ribu tonKuota tersebut didasarkan pada estimasi produksi garam pada 2011 sebesar 1,4 juta ton.
 
Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Gunaryo mengatakan seiring normalnya produksi garam nasional maka volume impor akan kian rendah"Untuk tahun depan, kuota garam impor bisa sekitar 100 ribu-200 ribu ton," kata dia

Dikatakan, penentuan kuota impor itu sesuai dengan keinginan menjamin ketersediaan garamAkan tetapi tetap memperhatikan kepentingan petani"Nanti (kuota impor pasti) akan dibahas lagi dengan melihat produksi garam rakyat," katanya.

Oleh karena itu, Kementerian Perindustrian merekomendasikan importasi garam tidak boleh dilakukan satu bulan sebelum, selama, dan dua bulan setelah panen raya garam rakyatMasa panen raya juga sudah ditentukan dengan berpatokanpada kesepakatan pihak terkait(res)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pos Sumbang PTMSI


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler