jpnn.com, JAKARTA - Meningkatkan kinerja perseroan, PT. Itama Ranoraya Tbk., (IRRA) mengumumkan menambah lini usaha baru.
Penambahan itu demi menghadapi dinamika tingginya kebutuhan spesifikasi terhadap alat-alat kesehatan (alkes) yang berkembang sesuai teknologi.
BACA JUGA: Gandeng Enseval, Oneject dan IRRA Perluas Distribusi Alkes di Indonesia
Direktur Keuangan IRRA Nanan Meinanta Lasahido mengatakan selama ini perseroan berkonsentrasi pada satu Klasifikasi Baku Lapangan usaha Indonesia (KBLI), yaitu Perdagangan Besar Alat Laboratorium, Alat Farmasi, dan Alat Kedokteran untuk Manusia (Klasifikasi Baku Lapangan usaha Indonesia (KBLI 46691).
Setelah disepakati dalam RUPSLB, perseroan kini bergerak pada lima KBLI, mencakup Perdagangan Besar Alat Laboratorium, Alat Farmasi dan Alat Kedokteran untuk Manusia (KBLI 46691).
BACA JUGA: IRRA Siap Menjadi Distributor Healthcare Kelas Dunia
Kemudian Perdagangan Besar Pupuk dan Produk Agrokimia (KBLI 46652), Perdagangan Besar Obat Farmasi untuk Manusia (KBLI 46441), Perdagangan Besar Alat Laboratorium, Alat Farmasi dan Alat Kedokteran untuk Hewan (KBLI 46692), dan Perdagangan Besar Zat Radioaktif dan Pembangkit Radiasi Pengion (KBLI 46643).
"Melalui penambahan KBLI itu perseroan berharap dapat mengoptimalkan seluruh potensi dan kesempatan serta meningkatkan kinerja termasuk profitabilitas perseroan pada masa datang," ujar Nanan, dalam keterangannya, Kamis (22/6).
BACA JUGA: Bantu Pengungsi Gempa di Cianjur, BIN Buka Posko Tanggap Darurat, Siapkan Logistik Hingga Alkes
Dia mengatakan keuntungan yang didapat perseroan dengan adanya penambahan KBLI diharapkan dapat mendukung pertumbuhan perseroan pada jangka panjang dan menengah.
Selain itu, dapat memberikan nilai tambah bagi perseroan dan para pemegang saham, termasuk hasilnya juga dapat dinikmati bersama seluruh karyawan dan pekerja.
Penuhi ketentuan OJK
Direktur Utama IRRA Heru Firdausi Syarif menambahkan keterbukaan informasi itu dalam rangka memenuhi ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), juga sudah dilakukan melalui tahapan analisis studi kelayakan penambahan kegiatan usaha oleh Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) independen Suwendho Rinaldy & Rekan (SRR) selaku penilai bisnis dan properti.
"Dalam melakukan tugasnya SRR melakukan analisis kelayakan usaha perseroan yang didasarkan pada proyeksi keuangan sesuai Rencana Transaksi berupa penambahan KBLI," jelas Heru.
Adapun kelayakan investasi ditinjau menggunakan parameter atau Metode Arus Kas yang Terdiskonto (Discounted Cash Flow) dengan mengacu pada Net Present Value (NPV) sehingga rencana penambahan kegiatan usaha dapat dikatakan layak atau menguntungkan, apabila NPV-nya lebih besar dari nol dan Internal Rate of Return (IRR) lebih besar dari discount rate.
Itu sebabnya hasil kajian dan analisis yang didasarkan pada data dan informasi yang diterima, serta mempertimbangkan semua faktor yang relevan yang memengaruhi dalam analisis kelayakan, IRRA dinyatakan layak dalam Rencana Penambahan Kegiatan Usaha, yang dilihat dari nilai kriteria investasi yaitu NPV adalah senilai Rp32.481.286.241 yang diperhitungkan selama masa proyeksi.
IRR ialah sebesar 18,66 persen, lebih besar dari Weighted Average Cost of Capital (WACC) yang diproyeksikan yaitu 12,69 persen dan payback period kurang lebih tiga tahun sembilan bulan semenjak penambahan kegiatan usaha.
Berdasarkan analisis kelayakan incremental, dengan adanya penambahan kegiatan usaha, akan meningkatkan laba usaha dan laba bersih perseroan serta rasio-rasio keuangan membaik.
Sejalan dengan rencana penambahan kegiatan usaha, saat ini perseroan juga telah memiliki sumber daya manusia yang dinilai kompeten dalam menjalankan kegiatan usaha tersebut, berupa penambahan sejumlah tenaga ahli yang memadai dan andal.
RUPS Tahunan 2022 juga disepakati laba bersih perseroan ialah Rp 48.004.521.732.
Terkait dengan berkembangnya usaha perseroan pada masa yang akan datang, di mana perseroan menambah empat KBLI yang disepakati dalam RUPSLB, diputuskan seluruh laba bersih perseroan pada tahun buku 2022 akan dialokasi untuk laba ditahan sebagai modal kerja.
Laba itu seluruhnya dioptimalkan sebagai upaya perseroan dalam mendukung penambahan empat KBLI tersebut. (rdo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Produk Alkes Indonesia Diminati Mancanegara
Redaktur & Reporter : M. Rasyid Ridha