PT JBio - Kemenkes Tanda Tangani Bantuan Hibah Sebanyak 200 000 Dosis Vaksin Zifivax

Jumat, 11 November 2022 – 13:16 WIB
Direktur Utama PT Jakarta Biopharmaceutical Industry Mahendra Suhardono dan Direktur Pengelolaan dan Pelayanan Kefarmasian Dina Sintia Pamela seusai menandatangani serah terima hibah Vaksin Zifivax, di Kantor Kementerian, Kamis (10/11). Foto: Dok. JBio

jpnn.com, JAKARTA - PT Jakarta Biopharmaceutical Industry (JBio) bekerja sama dengan Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical Co., Ltd melakukan penandatanganan dengan Direktur Pengelolaan dan Pelayanan Kefarmasian Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan di Kantor Kementerian, Kamis (10/11).

Penandantanganan tersebut dilakukan untuk serah terima hibah sekaligus perintah distribusi Vaksin Zifivax ke beberapa daerah di Indonesia.

BACA JUGA: Kasus Covid-19 Meningkat, Rahmad Handoyo Minta Pemerintah Tingkatkan Vaksinasi

Hadir dalam kesempatan itu Direktur Utama PT Jakarta Biopharmaceutical Industry Mahendra Suhardono dan jajaran dan Direktur Pengelolaan dan Pelayanan Kefarmasian  Dina Sintia Pamela bersama jajaran.

“Kami dari PT Jakarta Biopharmaceutical Industry (JBio) bekerja sama dengan Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical Co., Ltd. memberikan donasi sebanyak 200.000 dosis Vaksin Zifivax sebagai bentuk upaya kami dalam membantu pemerintah Republik Indonesia dalam menangani pandemi COVID-19,” ujar Dirut Mahendra Suhardono di Jakarta, Kamis (10/11).

BACA JUGA: Kasus Covid Meningkat, Warga Jateng Diminta Vaksin Booster

Vaksin Zifivax ini, katanya dapat digunakan, baik untuk dosis primer maupun sebagai dosis booster.

“Vaksin Zifivax memiliki keunggulan antara lain memberikan tingkat perlindungan yang baik, efek samping yang ringan dan juga halal,” ujarnya.

BACA JUGA: MUI dan BPOM Sudah Memutuskan, DPR Yakin Vaksin Zifivax Aman

Mahendra menjelaskan sebelumnya Vaksin Zifivax telah digunakan untuk 4.101 warga Indonesia dalam uji klinis fase III yang dilakukan di Jakarta dan Bandung.

Kali ini Vaksin Zifivax akan digunakan oleh sekitar 200.000 orang masyarakat sebagai vaksin booster.

Dia mengatakan untuk bisa menghadirkan vaksin ini, pihaknya bekerja sama dengan BPOM, Kementerian Kesehatan, dan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia.

“Kami berharap dengan adanya donasi Vaksin Zifivax ini, kami dapat ikut berkontribusi dalam menyediakan vaksin yang halal dengan tingkat keamanan dan proteksi yang tinggi bagi masyarakat Indonesia,” imbuhnya.

Dia mengharapkan agar pemerintah bisa memprioritaskan vaksin yang telah melakukan uji klinis di Indonesia.

“Diharapkan Pemerintah dapat memprioritaskan vaksin yang diuji klinis di Indonesia, yang bekerja sama dengan partner lokal dan juga halal,” ujarnya.

Sementara itu, Dina Sintia Pamela mengatakan, pemerintah berkomitmen dalam pengadaan vaksin untuk masyarakat sehingga bisa mengakhiri pandemi sesuai arahan Presiden Joko Widodo.

“Terkait dengan itu, kami juga memastikan agar vaksinasi bisa dilakukan oleh masyarakat. Karena itu, kami membutuhkan kerja sama dari berbagai pihak,” katanya.

Semua pihak, katanya, harus bersatu melawan pandemi sehingga pihaknya juga menerima bantuan dalam bentuk hibah dari beberapa negara lain. Salah satunya bantuan hibah dari PT JBio dalam bentuk Vaksin Zifivax ini.

Salah satu kelebihan dari vaksin ini, kata Dina, yaitu vaksin ini sudah mendapatkan izin dari BPOM dan mengantongi sertifikasi halal.

Karena itu, bantuan hibah ini merupakan sebuah suport yang besar baik untuk vaksin primer maupun vaksin booster.

Dina menambahkan setelah persiapan rampung maka vaksin primer maupun booster tersebut sudah bisa digunakan pada bulan ini juga.

“Kami memberi apresiasi atas bantuan hibah dari PT Jbio ini dan semua pihak yang terkait dalam hibah ini. Semoga bantuan ini berguna bagi masyarakat kita,” ujarnya.

Sejauh ini, katanya, pihaknya sudah mengantongi surat perintah distribusi ke 8 provinsi di Indonesia yaitu Bali, Bengkulu, DI Yogyakarta, DKI Jakarta, Jawa Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan Sumatera Barat.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler