PT Krakatau Global Trading Bidik Mobil Listrik untuk Genjot Pemasukan

Senin, 31 Oktober 2022 – 19:52 WIB
Direktur PT Krakatau Global Trading Resnumurti Wibisono mengungkapkan momentum peralihan dari energi bisa dimanfaatkan untuk memacu pemasukan atau revenue. Foto: Dok Sofa Panas

jpnn.com, CILEGON - Menanjaknya tren penggunaan mobil listrik membuat produsen otomotif mulai marak memproduksi produk yang ramah lingkungan.

Direktur PT Krakatau Global Trading Resnumurti Wibisono mengungkapkan momentum peralihan dari energi fosil ke green energy bisa dimanfaatkan untuk memacu pemasukan atau revenue.

BACA JUGA: Infrastruktur Pengisian Mobil Listrik Bakal Tersedia di Gedung-Gedung

Dia menyebut mobil listrik bisa menjadi sebuah peluang yang harus dimanfaatkan oleh PT Krakatau Global Trading.

"Kami bisa menyuplai nikel yang menjadi bahan baku dari baterai mobil listrik. Fenomena green energy ini sudah menjadi sebuah keniscayaan dan kami harus menangkap momentum tersebut sebagai sebuah peluang,” kata Resnumurti Wibisono saat menjadi pembicara dalam podcast Sofa Panas, Senin (31/10) yang diselenggarakan oleh PT Krakatau Sarana Properti.

BACA JUGA: Istana Terima Bantuan 300 Mobil Listrik dari Perusahaan China

Anak perusahaan dari PT Krakatau Steel itu menjual berbagai macam jenis produk kecuali baja.

Oleh karena itu, penggunaan mobil listrik yang mulai meningkat secara perlahan adalah sebuah peluang bisnis baru bagi perusahaan.

BACA JUGA: Ratusan Mobil Listrik Hyundai Siap Dukung Pelaksanaan KTT G20 Bali

“Kami ini tidak punya tambang batubara tapi kami bisa menjual batubara. Begitu juga dengan nikel, kami bisa menyuplai ke perusahaan otomotif yang membuat mobil listrik,” ungkap pria yang kerap disapa Resnu tersebut.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sebelumnya menargetkan Indonesia dapat memproduksi baterai untuk kendaraan listrik pada kuartal IV 2024 mendatang.

Hal ini seiring dengan berjalannya proyek pabrik baterai kendaraan listrik terintegrasi dari hulu ke hilir.

Oleh karena itu, Resnu menilai harus menangkap peluang itu menjadi pemasukan yang menjanjikan.

"Ancaman resesi global pada tahun depan membuat PT Krakatau Global Trading harus mempersiapkan sejumlah langkah. Salah satunya adalah dengan menjual produk yang tengah dibutuhkan pasar, seperti nikel," ungkap Resnu.

Menurutnya, pemerintah juga sudah mengeluarkan aturan tentang penggunaan mobil listrik yaitu Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7/2022 tentang Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) sebagai Kendaraan Dinas Operasional dan/atau Kendaraan Perorangan Dinas Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

Pada acara G20 pertengahan November nanti, seluruh mobil dan motor yang akan digunakan adalah kendaraan listrik. Sejumlah perusahaan otomotif sudah menyiapkan ratusan unit mobil dan motor listrik untuk perhelatan akbar G20 di Bali tersebut.

Resnu optimistis PT Krakatau Global Trading juga siap menerapkan carbon trading.

“Kokas ini kan sisa batubara yang kami olah lagi dan bisa dipakai, jadi kalau carbon trading sudah diterapkan maka sudah bisa dihitung karbon kredit yang dimiliki PT Krakatau Global Trading,” pungkas Resnumurti Wibisono. (mcr10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler