jpnn.com, JAKARTA - PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menyematkan peringkat idA dengan prospek stabil untuk PT Lautan Luas Tbk.
Perusahaan manufaktur, distribusi bahan kimia, serta jasa dan pendukung dengan kode LTLS itu mengukuhkan diri sebagai perusahaan yang memiliki kinerja yang tahan banting meski di tengah ketidakpastian ekonomi global.
BACA JUGA: PT Lautan Luas Tebar Dividen Rp 52,14 Miliar, Cair 13 Juni
Pefindo juga menegaskan peringkat idA untuk Obligasi Berkelanjutan III Tahun 2020- 2021 dan Obligasi Berkelanjutan IV Tahun 2024.
Peringkat dibatasi oleh kebutuhan belanja modal yang besar dan sensitivitas terhadap perubahan kondisi makro ekonomi.
BACA JUGA: Kinerja Meningkat, Obligasi PT Lautan Luas Diganjar Peringkat idA
Adapun peringkat dapat dinaikkan jika Lautan Luas dapat terus melakukan penurunan tingkat utang, yang diikuti dengan meningkatkan capaian pendapatan dan EBITDA secara berkelanjutan, sehingga menghasilkan leverage keuangan konservatif yang berkelanjutan dengan rasio maksimum utang terhadap EBITDA dan utang terhadap ekuitas, masing-masing, sebesar dari 2,0x dan 0,8x dan dapat menjaga rasio perlindungan arus kas secara berkelanjutan dengan rasio FFO terhadap utang dan EBITDA terhadap IFCCI masing-masing setidaknya 27 persen dan 3,9x.
Investor Relation & Corporate Communication Manager PT Lautan Luas Tbk. Eurike Hadijaya menyatakan pihaknya mencatatkan total pendapatan pada 2024 sebesar Rp 7,72 triliun dan laba bersih Rp 220,36 miliar.
Lautan Luas mencatatkan pendapatan sebesar Rp 7,72 triliun pada 2024, meningkat 5,53 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Laba bersih Perseroan juga mengalami pertumbuhan mencapai 36 persen dari Rp 161 miliar pada 2023 menjadi Rp 220 miliar pada 2024.
Sebagian besar penjualan LTLS didominasi oleh industri makanan minuman, pakan ternak, kecantikan dan kosmetik serta kimia dasar di Indonesia.
"Kami berharap dengan strategi bisnis yang solid dan inovasi berkelanjutan, Lautan Luas (LTLS) akan terus tumbuh dan memberikan kontribusi positif bagi berbagai industri di Indonesia dan pasar global," ungkap Eurike dikutip, Senin (24/3).
Pada 2025, perusahaan yang berusia 70 tahun itu telah menyiapkan berbagai strategi bisnis, di antaranya pada segmen bisnis manufacturing, anak usaha perseroan yang bergerak di bidang food ingredients akan fokus mengembangkan produk untuk customer HoReCa (hotel, restoran, dan kafe).
"Selain itu, meningkatkan efisiensi rantai pasok guna memenuhi permintaan yang terus berkembang," ujar Eurike.(mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul