PT LIB Perketat Verifikasi Pelatih Asal Conmebol

Jumat, 29 Desember 2017 – 16:20 WIB
Pelatih Persebaya Surabaya Angel Alfredo Vera (tengah) saat memimpin latihan. Foto: Angger Bondan/Jawa Pos/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - PT LIB (Liga Indonesia Baru) memperketat verifikasi lisensi para pelatih. Hal ini menyikapi banyaknya pelatih asing yang masuk di Indonesia.

Terutama kepada pelatih - pelatih yang berasal dari negara negara kawasan Conmebol (Konfederasi Sepak Bola Amerika Selatan), terutama Brasil dan Argentina.

BACA JUGA: Kabar Baik untuk Para Pemain yang Gajinya Ngadat

COO (Chief Operating Oficer) PT LIB, Tigorshalom Boboy mengatakan bahwa, para pelatih yang berasal Brasil dan Argentina, wajib meminta legalisir lisensi mereka ke AFC (Konfederasi Sepak Bola Asia).

Legalisir itu bertujuan untuk memperjelas bahwa lisensi para pelatih itu sudah setara dengan yang diwajibkan bagi mereka yang berstatus pelatih kepala.

BACA JUGA: Persija Keberatan Regulasi 30 Pemain Semusim

Memang, dalam regulasi kompetisi Liga 1 pasal 38, disebutkan bahwa, pelatih kepala sekurang-kurangnya bersertifikat A AFC atau yang setara yang mendapatkan pengakuan dari AFC.

"Jadi, untuk semua pelatih asing yang ada di Indonesia, harus melegalisir lisensi kepelatihan mereka ke AFC. Terutama dari Brasil dan Argentina," kata Tigorshalom.

BACA JUGA: Pilih Pelatih Asing, Mitra Kukar Abaikan Nilmaizar

Lantas mengapa legalisir lisensi tersebut lebih difokuskan kepada Brasil dan Argentina? Tigor menjelaskan, karena dua negara tersebut tergabung dalam Conmebol yang negara anggotanya tidak mengenal strata kepelatihan.

Sehingga, tidak bisa dibedakan mana pelatih yang sudah berlisensi level nasional atau internasional.

Itu berbeda dengan Indonesia atau negara - negara kawasan Asia Tenggara. Di mana, untuk level nasional, ada strata kepelatihan mulai dari D Nasional sebagai level kepelatihan paling dasar serta A Nasonal untuk level tertinggi yang dikeluarkan oleh federasi.

Sementara di level Asia, ada C AFC, B AFC dan A AFC yang dikelurkan oleh konfederasi.

"Nah, untuk lisensi di Comenbol, yang bisa membedakan lisensi kepelatihan mereka layak atau tidak untuk memegang tim kompetisi kasta tertinggi tanah air, mutlak milik AFC,'' beber pria yang akrab disapa Tigor itu.

"Jadi, klub tanah air yang sementara menggunakan jasa pelatih asing dari dua negara itu bisa mengirimkan permohonan ke fedarasi untuk kemudian dikomunikasikan dengan AFC terkait status lisensi kepelatihan mereka," jelasnya.

Seperti diketahui, total ada empat klub peserta Liga 1 yang menggunakan jasa pelatih dari Brasil dan Argentina.

Masing-masing adalah Persebaya Surabaya dengan Angel Alvredo Vera asal Argentina, serta tiga pelatih asal Brasil, Gomes de Oliviera (Madura United), Jacksen F. Tiago (Barito Putera), dan Stefano Teco Cugura di Persija Jakarta.

Choirul Basalamah, manager Persebaya mengatakan bahwa, mereka baru mendengar terkait kewajiban untuk mendapatkan recognize dari konfederasi sepak bola Asia itu.

"Karena yang kami tahu, kalau ada pelatih asing sudah pernah memegang tiga tim berbeda di suatu negara, maka secara otomatis tidak ada masalah lagi dengan lisensi kepelatihannya," ujarnya.

Meski begitu, pria yang akrab disapa Abud ini mengakui bahwa mereka akan berusaha menempuh semua permintaan dan syarat yang diatur oleh federasi atau operator.

"Sebagai tim baru dengan status promosi, kami harus mengikuti alur dan prosedur. Jadi, tidak ada masalah bagi kami untuk urusan lisensi pelatih," timpalnya. (ben)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Persipura U-19 Kembali Pertanyakan Bonus dari PT LIB


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler