jpnn.com - SURABAYA - PT PAL melakukan joint production dengan Vlissingen Belanda untuk pembuatan tiga kapal perusak kawal rudal (PKR). Tiga kapal itu merupakan proyek jangka panjang Kementerian Pertahanan.
Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Marsetio mengatakan, untuk pembangunan tiga kapal tersebut, pihaknya meneken kontrak kerja sama dengan Damen Schelde Naval Shipbuilding (DSNS). Kapal yang dibangun merupakan kapal pertama yang terdiri atas enam modul. Dalam pembangunannya, empat modul dibuat di PT PAL dan sisanya dua modul diproduksi di Vlissingen Belanda.
BACA JUGA: Konversi Elpiji Hemat Anggaran Rp 120,7 Triliun
"Kapal ini bisa menghadapi peperangan, baik di permukaan, di bawah air, maupun perang udara. Sebab, sudah dilengkapi torpedo, rudal, dan perangkat perang elektronik. Dengan demikian, sangat cocok untuk menjaga keutuhan wilayah maritim kita," katanya saat peletakan lunas atau bagian dasar kapal (keel laying) PKR 105 di PT PAL Rabu (16/4).
Tak hanya joint production, pembuatan kapal juga menerapkan transfer of technology (ToT). Marsetio mengatakan, pembuatan kapal melalui proses quality control yang ketat dari pihak Belanda. First steel cutting dilakukan pada 15 Januari lalu. Dia berharap, proyek tersebut selesai pada Maret 2015.
BACA JUGA: Garap Jaringan Gas di Lima Kota
"Sebelumnya kami juga sudah memesan kapal cepat rudal sebanyak tiga unit," tukasnya.
Dirut PT PAL Indonesia M. Firmansyah Arifin mengatakan, secara teknis enam modul tersebut terbagi dalam bagian yang lebih kecil atau section. Total section yang dikerjakan PT PAL sebanyak 37.
BACA JUGA: PLN Teken Kontrak Proyek Fasilitas CNG Gresik - Lombok
"Proses assembly maupun fabrication dilakukan PT PAL dengan arahan dari Belanda. Kami berharap dengan demikian dapat diperoleh produk berkualitas tinggi. Selain itu, proses ToT dapat berlangsung dengan baik," urainya. (res/oki)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ditanya Rencana Akuisisi BTN, Dirut Bank Mandiri Masih Bungkam
Redaktur : Tim Redaksi