PT PGAS Bayar Dividen Rp 3,7 Triliun

Selasa, 28 Juni 2011 – 08:37 WIB

JAKARTA - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) membelanjakan dana segar senilai Rp 5,4 triliunDana terbesar dialokasikan membayar dividen Rp 3,7 triliun atau setara 60 persen dari laba bersih pada 2010 sebesar Rp 6,24 triliun.

Rinciannya, dividen final sebesar Rp 3,7 triliun itu terbagi atas sebesar Rp 247,2 miliar atau sebesar Rp 10,20 per saham telah dibayarkan sebagai interim pada 4 Januari 2011

BACA JUGA: Bumi Plc Tuntaskan Tender Offer

Sisanya sebesar Rp 3,4 triliun atau sebesar Rp 144,24 per saham akan dibagikan secara tunai kepada para pemegang saham
Selebihnya PGAS mengeluarkan dana untuk belanja modal (Capex) atau investasi sebesar USD 200 juta atau setara Rp 1,7 triliun (kurs Rp 8632).

Direktur Utama PGAS, Hendi Prio Santoso, menyebut manajemen menjadi perusahaan yang high divident dan high investment dengan pertimbangan yang baik karena stabilitas perseroan tidak akan terganggu

BACA JUGA: Tifico Target Laba USD 10,8 Juta

Termasuk dalam menentukan dividen sebesar 60 persen dari laba bersih 2010 itu
”Manajemen masih memiliki kapasitas dan sanggup untuk dua hal itu yaitu pay out dividen dan capex yang tinggi,” ungkap Hendi, di Jakarta, Senin (27/6).

Sementara Direktur Keuangan PGAS, Reza Pahlevi, menambahkan capex sebesar USD 200 juta tahun ini antara lain akan digunakan untukpembangunan terminal Liquified Natural Gas (LNG) atau gas alam cair di Teluk Jakarta dan Belawan

BACA JUGA: Ray White Gencar Penetrasi Pasar

Di mana penyelesaian pembayaran investasi sudah dilakukan sejak tahun sebelumnya, dan pembangunan pipa distribusi baru”Tapi, bujet akuisisi tidak termasuk dalam capex ini,” ucapnya.

Saat ini PGAS sedang melirik dua lahan baru untuk diakuisisiHanya saja pihaknya masih enggan menyebut lokasinya”Yang pasti yang kami incar adalah ground field dan bukan green field,” terusnya.

Di lain sisi, perseroan juga sedang menunggu penetapan dari Dirjen Migas dan BP Migas soal pasokan gas dari BP Tangguh sebelum membangun terminal gas terapung di BelawanDiperkirakan pasokan LNG dari BP Tangguh ke unit penampungan dan regasifikasi terapung (floating storage receiving terminal) Belawan, miliknya, bisa mencapai 1,25-1,5 Metric Tons Per Annum (mtpa).

Berapa pastinya pasokan masih harus menunggu penetapan pemerintah ituMenurutnya, saat ini pihaknya masih menunggu pertemuan dan diskusi”Pembicaraan masih dilakukan dengan BP Tangguh yang difasilitasi Dirjen Migas dan BP MigasAkan diketahui dari keduanya,” terangnya.

Saat pasokan sudah mendapat kepastian, PGN siap membangun floating storage receiving terminal ituPembangunan ditargetkan dimulai pada Oktober 2011 dan akan rampung pada akhir 2012”Setelah final head of aggrement akan dilanjutkan dengan MoU antara PGAS dengan PLN sebagai konsumen utama untuk proyek terminal di Belawan,” imbuhnya(far)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ramba Incar Kenaikan Produksi Minyak


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler