jpnn.com - JAKARTA - Direktur Teknologi dan Perkembangan PT Pindad Sigit P. Santosa mengatakan PT Pindad yang merupakan bagian dari holding BUMN industri pertahanan, DEFEND ID, berencana mengeluarkan kendaraan taktis atau rantis Maung varian listrik pada 2024 mendatang.
“Tahun depan akan kami keluarkan versi keempat yang ada varian electric vehicle-nya,” kata Sigit seusai peresmian penamaan kendaraan taktis tersebut oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di halaman Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Rabu (18/1). Kendaraan taktis Maung yang dinamai oleh Presiden Jokowi tersebut merupakan generasi ketiga dari pengembangan PT Pindad.
BACA JUGA: Presiden Jokowi: Sudah Lebih 19 Tahun, RUU PPRT Belum juga Disahkan
Menurut Sigit, untuk bisa mengeluarkan vaian listrik, pihaknya masih berusaha menaikkan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) rantis Maung tersebut, yang saat ini baru pada kisaran 65 persen.
"Rolling chasis, trim, engine, power trim itu masih kami kerja samakan dengan impor. Yang lain sudah desain, develop, dan built by Pindad atau mitra ekosistemnya. Jadi, sekitar 65 persen," papar Sigit.
BACA JUGA: Sebatdul, Bukti Keseriusan Pindad Rockstar
Dia menambahkan dalam waktu dekat ini beberapa part akan mulai dilokalisasi guna menjadi landasan menuju pengembangan varian listrik dari Maung.
"Nanti engine, chasis frame akan kami lokalisasi, dan bahkan untuk menjadi spring back menuju electric vehicle, itu bisa sampai 80-90 persen (TKDN)," ujarnya.
BACA JUGA: KPU Akan Gunakan Rantis Maung untuk Distribusi Logistik Pemilu 2024, DPR Merespons Begini
Terkait Maung yang resmi dinamai oleh Presiden Jokowi, Sigit mengungkapkan ada dua perbedaan besar dibandingkan rantis generasi terdahulu yang dikembangkan Pindad. Pertama, Maung generasi ketiga memiliki desain yang lebih compact.
"Wheelbase-nya 10 inci, lebih compact. Kemudian karakteristik untuk off road dan on the road itu kita hybrid-kan. Jadi, tidak terlalu kasar di jalan raya, tetapi juga di pegunungan tetap tangguh," kata Sigit.
Perbedaan kedua, lanjut Sigit, adalah dari sisi fungsinya yang menjadi lebih multi-purpose. "Ada versi untuk komando, ada yang versi untuk operasional, dan juga nanti dengan tambahan senjata bisa jadi kendaraan taktis," pungkas Sigit. (antara/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi