PT Pos Indonesia Didorong Garap Pasar E-Commerce

Sabtu, 20 Agustus 2016 – 01:17 WIB
Ilustrasi. Foto: Radar Semarang

jpnn.com - JAKARTA – PT Pos Indonesia diminta tak hanya bergantung pada layanan postal. Hal itu merupakan respons perkembangan teknologi dan informasi yang semakin pesat dewasa ini.

"Bagaimana PT Pos melakukan reposisi, tidak tergantung postal service," kata Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara di Gedung DPR, Jakarta, kemarin.

BACA JUGA: Adhi Karya Sudah Raih Kontrak Baru Rp 7,37 Triliun

Dia mengatakan, reposisi PT Pos itu bagian agar masuk dalam bisnis e-commerce di Indonesia yang berkembang pesat.

Menurut dia, kalau tidak seperti itu, maka pasar e-commerce Indonesia bisa dikuasi asing. "Pasar e-commerce Indonesia akan berkembang pesat dan diharapkan PT Pos bisa berperan," ujarnya.

BACA JUGA: Begini Caranya Punya Properti Tanpa Utang

Rudiantara mengatakan, saat ini bisnis surat PT Pos mengalami penurunan lebih dari lima persen karena ada gelombang baru yaitu era digitalisasi. Menurut dia, gelombang baru itu harus disikapi dengan bijak.

"Dalam era digitalisasi kami minta ada yang diblok. Namun kalau tidak ada yang melanggar maka harus disikapi dengan baik," tuturnya.

BACA JUGA: Optimistis Desa Mampu Topang Ekonomi Kota

Dia menilai, tiap tahun Indonesia menanda tangani 13-15 prangko yang merupakan cara untuk mencatatkan sejarah. "Prangko lebih menguntungkan dari koleksi batu akik karena nilainya lebih tinggi tiap waktu," ujarnya.

Rupanya hal itu sudah diantisipasi PT Pos Indonesia. Pihaknya saat ini sudah melebarkan sayap ke pasar ke luar negeri yakni ke Hongkong dan Malaysia. Perusahaan tersebut telah membuka kantor perwakilan pada Maret lalu untuk mengakomodir pasar di kawasan tersebut dan Tiongkok secara umum.

Perluasan bisnis PT Pos Indonesia ke Hongkong tersebut, dikarenakan pasar yang diprediksi akan besar karena ada potensi dari banyaknya warga Indonesia di sana.

Sedangkan untuk pasar Malayasia, PT Pos Indonesia telah menandatangani perjanjian kerja sama dengan perusahaan kurir swasta kedua asal Malaysia, GD Express Carrier Berhad, yang menjadi perusahaan logistik terbesar swasta di Malaysia. (lum//jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tahun Ini, Anggaran untuk Perumahan Rp 8,1 Triliun


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler