jpnn.com, BALI - PT PP berhasil menuntaskan pembangunan konstruksi proyek Bendungan Tamblang yang berlokasi di Kabupaten Buleleng Provinsi Bali, pada Kamis (3/2).
Proyek pembangunan bendungan tersebut diresmikan langsung oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, yang ditandai secara simbolis dengan prosesi penekanan tombol switch on sebagai tanda pembukaan pintu bendungan dan penandatanganan prasasti.
BACA JUGA: Dewan Komisaris PT PP Tinjau 3 Proyek di Bali, Begini Progresnya
Dalam peresmiannya tersebut, Presiden Joko Widodo didampingi oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimoeljono, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Hadi Tjahjono, Gubernur Bali I Wayan Koster.
Kemudian Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana, Direktur Utama PTPP Novel Arsyad, Direktur Operasi Bidang Infrastruktur Yul Ari Pramuraharjo, dan jajaran pejabat lainnya.
BACA JUGA: Karyawan PT Gramedia Kini Bisa Punya Rumah dengan Skema KPR dari BTN Â
Bendungan Tamblang merupakan bendungan pertama di Indonesia dan Asia Tenggara yang dalam pembangunannya menggunakan teknologi inti aspal sebagai inti atau core bendungan, di mana biasanya dalam pembangunan bendungan menggunakan inti clay.
Bendungan Tamblang yang berubah nama menjadi Bendungan Danu Kerti Buleleng ini merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang memiliki total nilai kontrak sebesar Rp 820 miliar.
BACA JUGA: PT PP Naik Kelas jadi Perusahaan Kategori Informatif
Novel Arsyad menjelaskan pembangunan bendungan yang dimulai sejak akhir 2018 tersebut dikerjakan oleh KSO PTPPAdijaya dengan masa pelaksanaan selama 1.460 hari kalender dan masa pemeliharaan selama 365 hari kalender.
Bendungan Tamblang memiliki kapasitas penampungan sebesar 5,1 juta meter kubik dengan luas genangan 29,86 hektare.
"Pemilihan inti aspal bertujuan agar bendungan ini dapat kedap air, tahan gempa, dan memiliki efisiensi yang relative lebih tinggi terhadap penggunaan material urugan," ujar Novel Arsyad.
Kehadiran Bendungan Tamblang diharapkan mampu mereduksi banjir dengan debit 158,86 meter kubik per detik sehingga daerah di hilir bendungan menjadi aman terhadap ancaman banjir.
Selain itu, kehadiran bendungan tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengaliri irigasi sawah dan meningkatkan intensitas tanam di daerah irigasi Bungkulan dan daerah irigasi Bulian seluas 588 hektare serta menghasilkan air baku sebesar 510 liter per detik.
Tidak hanya itu, bendungan ini juga berpotensi sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (“PLTMH”) sebesar 0,54 Megawatt dan sebagai objek wisata baru di wilayah Bali Utara.
"Dengan hehadiran Bendungan Tamblang ini diharapkan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar dan memiliki dampak positif bagi masyarakat di Provinsi Bali khususnya yang berada di Kabupaten Buleleng," ucap Novel Arsyad.
Dibangunnya Bendungan Tamblang juga bisa memberikan nilai tambah sebagai kawasan wisata air yang dapat dinikmati oleh para wisatawan lokal, terutama masyarakat yang tinggal di sekitar bendungan.
"PT PP bangga bisa menyelesaikan pembangunan proyek bendungan tersebut dengan tepat waktu dan memberikan kualitas terbaik serta bermanfaat bagi masyarakat Indonesia,” seru Novel Arsyad.(chi/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Yessy Artada