PT PP Kantongi Kontrak Baru Sebesar Rp 27,49 Triliun

Kamis, 15 Desember 2022 – 03:20 WIB
Salah satu proyek yang sedang dikerjakan oleh PT PP (Ilustrasi). Foto Yessy Artada/jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA -  

Perolehan kontrak baru ini tumbuh 66,60% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya (yoy) sebesar Rp 16,52 triliun.

BACA JUGA: PT PP Pastikan Kedepankan Tata Kelola Perusahaan Dalam Kegiatan Bisnisnya  

Sekretaris Perusahaan PT PP, Bakhtiyar Efendi menjelaskan perolehan kontrak baru yang berhasil diraih periode November 2022 didominasi oleh sektor gedung sebesar Rp 2,5 triliun.

Kemudian sektor Infrastrukur sebesar Rp 873 miliar, dan kontribusi Anak Usaha sebesar Rp 2 triliun, di mana sebagian besar berasal dari sektor hauling road service pertambangan.

BACA JUGA: Dukung Bakat Pemuda di Yogyakarta, Orang Muda Ganjar Gelar Kompetisi Mobile Legend

Sampai dengan November 2022, kontrak baru dari BUMN (SOE) mendominasi perolehan kontrak baru PT PP dengan kontribusi sebesar 52%, disusul oleh Pemerintah (government) sebesar 36%, dan Swasta (Private) sebesar 12%.

Komposisi perolehan proyek tersebut terdiri dari Induk sebesar 75% dan Anak Usaha sebesar 25%.

BACA JUGA: Pupuk Indonesia Raih Anugerah KIP Sebagai BUMN Informatif 2022

Sedangkan, berdasarkan lini bisnis perusahaan komposisi perolehan kontrak baru perusahaan terdiri dari lini bisnis jasa konstruksi sebesar 80% EPC sebesar 15%, Anak Usaha sebesar 5%.

Untuk mencapai target di akhir 2022 ini, PT PP kata Bakhtiyar, tengah menunggu hasil pengumuman dari beberapa tender yang telah diikuti.

Di antaranya dari sektor Gedung sebanyak tiga proyek dan sektor Infrastruktur sebanyak empat proyek.

Selain itu, saat ini PT PP juga masih menunggu hasil pengumuman dua paket proyek di luar negeri dan beberapa tender dari anak usaha.

"Saat ini, PT PP masih menunggu hasil pengumuman dari beberapa tender yang telah diikuti. Dengan total raihan perolehan kontrak baru tersebut, PT PP optimis dapat menembus target perolehan kontrak baru yang telah ditetapkan oleh manajemen, yaitu sebesar Rp. 31 triliun,” terang Bakhtiyar.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler