Usai serah terima, Rahman Akil mengaku merasa sangat lega dengan resminya perusahaan BUMD Riau tersebut menjadi operator dalam mengelola Blok Langgak
BACA JUGA: Produksi 40 Ribu BPH, Blok Cepu Butuh 25 Bulan
"Kita baru saja melakukan proses serah terima secara hukum antara PT Chevron dengan PT SPR, yang disaksikan pihak BP Migas, dalam hal ini diwakili Deputi Pengelolaan Operasi, Budi Indiarto," kata Rahman ketika dikonfirmasi JPNN.Adapun mengenai serah terima secara fisik, ucap Rahman pula, akan dilangsungkan pada pukul 00.00, di lokasi ladang minyak tersebut
Diungkapkan Rahman, setelah resminya PT SPR menjadi pengelola tunggal Blok Langgak tersebut, otomatis tentu semua pendukung pengelolaan ladang minyak menjadi milik PT SPR
BACA JUGA: India Hentikan Safeguard atas Caustic Soda Lye Indonesia
"Seperti peralatan teknis, jaringan lapangan, serta semua daya dukung pengelolaan yang ada di lapangan," tuturnya.Lebih jauh menurut Rahman, dengan dipercayakannya PT SPR sebagai pengelola tunggal, hal ini tentu menjadi sebuah kebangaan terutama bagi masyarakat Riau
BACA JUGA: Kadin Minta Dukungan DPR Awasi ACFTA
"Ini patut kita banggakan, khususnya bagi seluruh masyarakat Riau, karena PT SPR satu-satunya BUMD yang jadi pengelola tunggal ladang minyak," tuturnya.Ketika disinggung mengenai target produksi di Blok Langgak tersebut, Rahman menyatakan bahwa untuk awal-awal ini, target produksi masih berkisar antara 390 barel per hari (bph) seperti produksi sebelumnya"Untuk saat ini, kita masih menargetkan produksi sekitar 390 bph, karena ini merupakan capaian yang realistisNamun, kita punya target ke depan, produksi minyak di Blok Langgak tersebut bisa mencapai 500 hingga 600 bph," pungkasnya(yud/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BP Migas Baru Pastikan Produksi 917 BPH
Redaktur : Tim Redaksi