PTBA Akuisisi Perusahaan Sawit Rp 861 Miliar

Rabu, 22 Oktober 2014 – 07:46 WIB

jpnn.com - JAKARTA - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mengakuisisi perusahaan kebun kelapa sawit senilai Rp 861,38 miliar.

Bukan semata untuk memasuki bisnis kelapa sawit namun di lahan perusahaan yang diakuisisi itu terkandung cadangan batu bara yang merupakan fokus bisnis perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini.

BACA JUGA: BRI Harus Fokus Segmen UMKM

Corporate Secretary PTBA, Joko Pramono, dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI) kemarin menyatakan pihaknya telah mengakuisisi 100 persen saham perkebunan kelapa sawit PT Bumi Sawindo Permai (BSP). Akuisisi dilakukan melalui anak usaha PTBA, PT Bukit Multi Investama (BMI).

BSP memiliki lahan seluas 8.346 hektar yang merupakan bagian dari wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PTBA di area Banko, Tanjung Enim, Sumatera Selatan.

BACA JUGA: Masih Berbentuk Perum, Perhutani Belum Bisa IPO

Selain perkebunan kelapa sawit yang berstatus Hak Guna Usaha (HGU), di dalam lahan tersebut BSP juga memiliki Hak Guna Bangunan (HGB) seluas 34,6 hektar yang di antaranya berupa pabrik pengolahan sawit dengan kapasitas 45 Ton per Jam Tandan Buah Segar.

Selain itu BSP memiliki pembangkit listrik milik sendiri berbahan bakar limbah kelapa sawit dengan kapasitas 5 Megawatt untuk menunjang kebutuhan operasional pabrik.

BACA JUGA: Telkomsel Perkuat Pasar Korporat

"Dalam lahan perkebunan yang diakuisisi tersebut terdapat cadangan batubara sebesar 580 juta ton dari total cadangan sebesar 1,99 miliar ton yang dimiliki PTBA," ungkapnya.

Secara teknis, penandatanganan akuisisi atau jual beli saham bersyarat ini dilakukan dengan PT Mahkota Andalan Sawit selaku pemegang 56,04 ribu lembar saham atau sekitar 99,998 persen saham dalam BSP dan kepada atas nama Ny. Milli selaku pemegang 1 lembar saham. "Nilai transaksinya sebesar Rp 861,38 miliar," akunya.

Dengan demikian, kata Joko,keberadaan perkebunan tersebut merupakan sinergi positif dan strategis untuk pengembangan grup PTBA secara berkelanjutan.

"Khususnya untuk pemenuhan pasokan kebutuhan batubara bagi PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) Mulut Tambang yang sedang dalam tahap persiapan pembangunan dan proyek-proyek PLTU Mulut Tambang berikutnya," terusnya.

Di antara PLTU Mulut Tambang yang batubaranya dipersiapkan dari lahan perkebunan tersebut adalah PLTU Banko Tengah 2 x 620 MW (Sumsel 8) yang akan dibangun anak perusahaan PTBA, PT Huadian Bukit Asam Power. Proyek ini dijadwalkan akan beroperasi pada tahun 2017 - 2018.

PLTU yang dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik di Sumatera dan pulau Jawa ini akan menyerap batubara sekitar 5,4 juta ton per tahun atau sekitar 150 juta ton untuk kontrak pasokan selama 25 tahun.

Kontrak pasokan dengan PLTU Sumsel 8 merupakan bagian dari total 574 juta ton kontrak pasokan jangka panjang PTBA pada saat ini. (gen)

BACA ARTIKEL LAINNYA... RUPSLB Bank Mutiara Setujui Pengambilalihan oleh J Trust


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler