PTM 2016, Penantian 10 Tahun Pelaku Bisnis Besar Pariwisata Berakhir

Rabu, 07 September 2016 – 05:19 WIB
Ilustrasi.

jpnn.com - BANTEN - PATA Travel Mart (PTM) 2016 di Indonesian Convention Exhibition (ICE), BSD, Tangerang Selatan, 7-9 September 2016 nanti, bakal membawa banyak kebanggaan untuk Indonesia. 

Selain menjadi tuan rumah pameran salah satu pameran terbesar di dunia, ini juga merupakan momentum yang sudah dinanti selama sepuluh tahun lamanya bagi pariwisata Indonesia.

BACA JUGA: Perum Jamkrindo Perkuat Kerja Sama dengan Bank NTT

"Yang paling terasa dan paling membanggakan bagi kita semua adalah ini penantian yang datang setelah sepuluh tahun lamanya. Para pemain-pemain atau para pebisnis besar Pariwisata datang ke tanah air kita. Tentunya mereka datang bukan hanya mewakili satu orang atau satu pebisnis, namun mereka datang dengan membawa banyak jaringan yang luas dan banyak yang bisa mengangkat Pariwisata Indonesia di mata dunia,” kata Chief Executive Officer (CEO) PATA Chapter Indonesia, Poernomo Siwoprasetijo.

Poernomo mengatakan, dia sangat bangga dengan apa yang dilakukan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) sebagai pendukung acara utama. Dia mengatakan, Kemenpar sangat paham bahwa sepuluh tahun yang lalu di Bali sudah sangat terasa lama untuk tidak dijamah kembali para pebisnis besar tersebut. 

BACA JUGA: Perkuat Kelistrikan Jatim, PLN Tambah Kapasitas 4 Unit Trafo

"Dengan jiwa marketing yang hebat, dengan potensi dan peluang kerja yang matang, Kemenpar mampu memanfaatkan momentum ini dengan baik dan menjadi tuan rumah. Ini strategi marketing dan branding yang sangat-sangat cerdas bagi Pariwisata Indonesia, lihat saja dampaknya nanti, pasti destinasi di tanah air semakin banyak yang mengenal,”ujarnya.

Apalagi, masih kata Poernomo, Indonesia sebagai tuan rumah mendapatkan berbagai penghargaan hebat mendunia. Jadi, bukan hanya mendapatkan satu keuntungan, tapi Indonesia dan Kemenpar mendapatkan banyak keuntungan. Seperti diketahui, empat gold award yang berhasil disambar Indonesia pada PATA Gold Award 2016 di Bangkok, Juli silam, ikut diboyong kepanmeran tersebut.

BACA JUGA: KAI Diminta Gunakan Produk dan Komponen Dalam Negeri

Penghargaan-penghargaan tersebut seperti yang direlease oleh PATA adalah, Marketing – Primary Government Destination: Ministry of Tourism of Indonesia “Total Solar Eclipse Indonesia”, Heritage and Culture – Culture: Ministry of Tourism of Indonesia “Lalare Orchestra”, Travel Journalism – Travel Photograph “Journey of the Wanderer of Handi Lakonsa” Colours’ Garuda Indonesia Inflight Magazine, Travel Journalism – Industry Business Article: Mimi Hudoyo and Raini Hamdi “The New Glamorous”, TTG Asia Luxury December 2015, TTG Asia Media PTE LTD, Singapore

PATA bukan organisasi sembarangan. Sejak berdiri 1951 silam, asosiasi nirlaba ini makin eksis diakui dunia sebagai katalisator pengembangan travel dan turisme yang bertanggungjawab. Keanggotaan PATA terdiri dari 95 badan turisme pemerintah, negara dan kota, 29 perusahaan penerbangan internasional, bandara dan jalur pelayaran, 63 institusi pendidikan,dan ratusan perusahaan industri travel.

Nah, di PATA Gold Awards 2016, PATA memberikan empat Grand Awards dan 29 Gold Awards. Keempat Grand Awards itu mencakup empat kategori: Pemasaran, Pendidikan dan Pelatihan, Lingkungan serta Pusaka dan Budaya. Dan Wonderful Indonesia, sanggup menggaet apresiasi untuk program Gerhana Matahari Total – GMT (Total Solar Eclipse). Untuk program ini, Wonderful Indonesia berhasil memenangkan penghargaan kategori Marketing - Primary Government Destination. Di sini, marketing Wonderful Indonesia dinilai sangat wow. Sangat fenomenal.

Berbagai cara dilakukan Kemenpar kala itu. Media nasional maupun internasional, astronom, fotografer, videographer semua dikerahkan untuk mengabadikan dan menjadi saksi sejarah langka itu. Kampanye juga dengan mengadakan kompetisi fotografi, video serta penulisan Gerhana Matahari Total.  Show music dan pentas kesenian juga mewarnai titik-titik strategis GMT .

Hasilnya? Kumandang #GMT2016 ikut dibantu jutaan netizen dari seluruh dunia. Hashtag  #GMT2016 menempati posisi pertama dalam daftar trending topic Twitter sedunia. Kampanye GMT juga dilakukan pada berbagai media seperti media cetak dalam skala internasional, juga media elektronik, online, Facebook dan Youtube, termasuk pula mailing list, forum online, serta Yahoo Group astronom.

Berkat program ini, selain mencapai kesuksesan besar dalam ranah sosial media seperti Facebook, Youtube, Instagram, dan Twitter, turis domestik dan mancanegara yang datang ke kota-kota yang dilintasi gerhana meningkat hingga 106%. Total, jumlah pengunjung mencapai 432.196 orang dan  menghasilkan nilai ekonomi 7,5 juta USD dalam bidang pariwisata.

Penghargaan PATA Gold Award lainnya mampir di kategori pusaka dan budaya, Di sini, Kemenpar sukses melambungkan Lalare Orchestra. Perpaduan alat musik seperti gendang, rebana, saron, angklung yang dimainkan ratusan anak-anak Banyuwangi dinilai unik dan mampu mendorong masyarakat untuk terus melestarikan musik tradisonal.

Sukses Indonesia meraih  Gold Awards tahun ini bisa dijadikan tolok ukur keberhasilan branding Wonderful Indonesia dalam pentas kompetisi pariwisata dunia. Dan bila dibandingkan dengan kompetitor negara tetangga, prestasi Indonesia hanya bisa dipatahkan Thailand yang memborong 1 Grand Award dan 5 Gold Award.  Malaysia hanya kebagian 2 Gold Awards. Sementara  Singapura 1 Grand Award dan 1 Gold Award.

“Award ini menaikkan rasa percaya diri, mengangkat kredibilitas dan untuk meneropong seberapa hebat Wonderful Indonesia itu. Jika dilihat dari kacamata berstandar global, ternyata kita mampu bersaing, dan apalagi penyerahannya ada di pameran di rumah kita sendiri,”terang Kepala Bidang Pameran Asdep Pengembangan Pasar Asia Pasifik, Rita Sofia.

Bagi Rita, penghargaan dari PATA itu adalah bukti bahwa jika serius, tidak ada yang tidak bisa diraih. Mengejar award, dengan segala kriteria itu, secara otomatis akan mendekatkan diri pada standar dunia. “ Sekarang Indonesia makin masuk Consideration Set para turis yang mau milih destinasi. Terutama bagi yang belum punya awareness tinggi terhadap Indonesia, dan pameran ini adalah momentum memperkenalkan Indonesia ke mata dunia,” ungkapnya.  (*)

BACA ARTIKEL LAINNYA... WIKA Raih 5 Penghargaan Internasional Bergengsi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler