jpnn.com, DEPOK - Satgas Covid-19 Kota Depok memutuskan tetap melanjutkan PTM terbatas di sekolah dengan protokol kesehatan ketat, meskipun ditemukan sejumlah kasus positif Corona.
Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok Dadang Wihana mengatakan telah melakukan evaluasi terhadap PTM terbatas melibatkan Satgas Covid-19, TNI-Polri serta seluruh camat di daerah itu.
BACA JUGA: Astagfirullah, 46 Penghuni Ponpes Babussalam Depok Terpapar Covid-19
"Kami telah melakukan evaluasi untuk menghindari adanya penambahan kasus pada pelaksanaan PTM terbatas, kami akan melakukan penguatan kembali terkait pembelajaran di sekolah," kata Dadang usai rapat evaluasi di Balai Kota Depok.
Penguatan itu antara lain dilakukan melalui pelaksanaan swab antigen keliling yang menyasar tiap sekolah untuk melakukan uji kelayakan, serta sosialisasi penegakan protokol kesehatan.
BACA JUGA: Lagi, Novel Baswedan Ungkap Skandal Lili Pintauli Siregar
"Dengan demikian, mudah-mudahan tidak ada penambahan kasus lagi di lingkungan sekolah karena penerapan protokol yang baik," ucapnya.
Sebelumnya ditemukan adanya kasus positif Covid-19 di SMPN 10 Depok dan 46 positif Corona di Ponpes Babussalam, Cimanggis.
BACA JUGA: Mohammad Idris Resmikan Gereja, Singgung soal Perda Kota Religius
Menurut Dadang, kasus positif itu ada yang berawal dari klaster keluarga sehingga dilakukan tracing dan testing di tingkat sekolah.
Berdasarkan hasil swab antigen terhadap 92 orang yang melakukan kontak erat, semuanya dinyatakan negatif.
"Sehingga PTM masih akan terus dilakukan, karena dari jumlah siswa yang ada, kami tinggal lakukan penguatan saja dengan bekerja sama antara sekolah dan dengan pihak keluarga," tuturnya.
Dia mengimbau kepada keluarga yang anaknya memiliki gejala seperti batuk, pilek, dan demam atau ada keluarga yang terkonfirmasi positif untuk tidak ikut dalam pelaksanaan PTM.
"Saat ini kami masih terus menyisir dari kasus konfirmasi aktif yang ada, adakah usia sekolah di dalam keluarga dengan melakukan mapping," ucap Dadang. (mcr19/jpnn)
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Lutviatul Fauziah