PTM Terbatas: Banyak Guru dan Siswa Pakai Maskernya di Dagu, Berkerumun Pula

Kamis, 08 April 2021 – 04:31 WIB
Ilustrasi pembelajaran tatap muka. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) memberikan evaluasi terhadap 16 provinsi yang sudah mulai melakukan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas sejak Januari, Februari, dan April 2021.

Yaitu provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah.

BACA JUGA: Hari Pertama Uji Coba Belajar Tatap Muka, Siswa: Senang Ketemu Teman-Teman, Tetapi..

Kemudian Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, NTT, Papua, dan Papua Barat. 

Dari hasil evaluasi P2G, banyak terjadi pelanggaran prokes atau tidak melaksanakan 3M dengan disiplin di dalam sekolah, seperti di Kab. Kep. Simeulue, Kab. Bogor, Kota Bekasi, Kab. Kep. Sangihe.

BACA JUGA: Ibu Mertua Laporkan Hotma Sitompoel

Selanjutnya Kab. Melawi, Kota Batam, Kota Bukittinggi, Kab. Tanah Datar, Kota Padang Panjang, Kab. Pandeglang, Kab. Bojonegoro, dan Kab. Situbondo.

"Contoh kasus yang banyak terjadi, guru dan siswa tidak memakai masker," kata Iman Zanatul Haeri, Kabid Advokasi P2G di Jakarta, Rabu (7/5).

BACA JUGA: PT PP Siapkan Berbagai Strategi Jitu di Kala Pandemi

Dia menyebutkan, pemakaian masker tidak sesuai protokol kesehatan, karena hanya dipakai di dagu saja.

Kemudian masih terjadi pelanggaran terhadap 3M lainnya yaitu tidak menjaga jarak.

"Gurunya beralasan karena faktor anak-anak kangen-kangenan, akhirnya lupa," kata Iman.

Dia melanjutkan, pelanggaran juga terjadi di luar sekolah.

Ketika pulang sekolah, siswa dan guru melanggar 3M seperti berkerumun, nongkrong tidak mematuhi Prokes, tidak menjaga jarak, dan tidak mengenakan masker. 

Begitu pula saat siswa dan guru berangkat maupun pulang sekolah dengan menggunakan angkutan umum, seperti di Kab. Bogor dan Kota Bekasi. 

"Tidak adanya kepatuhan terhadap prokes, di dalam kendaraan umum tidak ada pengaturan jaga jarak. Tentu ini berbahaya bagi kesehatan guru dan siswa," sambung guru sejarah SMA ini. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Produk HPTL Membantu Pemerintah Mengatasi Masalah Rokok


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler