jpnn.com, CIREBON - Pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di Kota Cirebon, Jawa Barat, masih dilakukan dengan kapasitas 50 persen, meskipun saat ini sudah masuk pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 1.
"Untuk PTM masih kami batasi 50 persen dari kapasitas," kata Sekretaris Daerah Kota Cirebon Agus Mulyadi.
BACA JUGA: Wanita Pemandu Lagu Berjoget di Tengah Jalan, Asyik
Menurut dia PTM terbatas di Kota Cirebon sampai saat ini masih dilakukan evaluasi, agar tidak ada klaster penyebaran COVID-19.
Untuk itu, kata Agus, meskipun Kota Cirebon sudah masuk PPKM level 1, namun khusus untuk PTM terbatas tidak ada perubahan aturan antara PPKM level 2 atau 1.
BACA JUGA: Mabes Polri Beberkan Fakta di Balik Isi Curhat Aipda A
"Kalau untuk PTM ini masih kami lakukan evaluasi. Dan kegiatan PTM masih dilakukan seperti kondisi PPKM level 2 yaitu hanya 50 persen dari kapasitas," tuturnya.
Agus menambahkan kegiatan PTM di Kota Cirebon, akan dilakukan evaluasi terus, agar pada masa pandemi COVID-19 ini tidak menjadi klaster baru.
Untuk itu lanjut Agus, saat ini Pemerintah Kota Cirebon sedang melakukan pelacakan dengan cara tes usap secara acak, kepada semua satuan pendidikan.
Menurut dia pada periode kedua tes usap, pihaknya menyasar 30 sekolah dari berbagai jenjang, dengan mengambil sampel 10 persen dari jumlah siswa.
Dan nantinya apabila ketika hasil tes usap itu di bawah satu persen, maka PTM akan terus dilanjutkan, namun apabila di atas 5 persen tentunya PTM akan kembali ditutup.
"Kami juga sedang melakukan tracing di masing-masing jenjang pendidikan 10 persen. Dan semoga bisa terkendali di bawah 1 persen, kalau sampai 5 persen, maka akan kita tutup," katanya. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti