Puan Ajak Lemhanas Sebarkan Trisakti dan Revolusi Mental

Rabu, 17 Desember 2014 – 01:01 WIB
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani saat tampil sebagai pembicara kunci (keynote speech) dalam seminar di Lemhanas, Selasa (16/12). Foto: Humas Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan for JPNN.

jpnn.com - JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani mengharapkan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) bersikap proaktif dalam menyebarkan ideologi Trisakti dan gagasan revolusi mental. Menurutnya, Lemhanas memiliki peran strategis untuk mencetak para calon pemimpin yang memiliki ideologi kebangsaan dan bermental tangguh.

Harapan itu disampaikan Puan saat tampil sebagai pembicara kunci (keynote speech) dalam seminar di Lemhanas, Selasa (16/12). Cucu Proklamator RI Ir Soekarno itu mengatakan, ideologi Trisakti yang mengusung kedaulatan politik, kemandirian ekonomi dan kebudayaan yang berkepribadian merupakan hal penting bagi para pemimpin.

BACA JUGA: Ingatkan yang Berani Beda Misi dengan KPK Bakal Terpental

Puan menegaskan, ideologi sangat penting bagi eksistensi sebuah banga.  ‎"Sejarah telah mencatat bahwa tidak ada suatu bangsa di dunia yang dapat tumbuh dan menjadi negara yang besar serta kuat tanpa fondasi ideologi yang kokoh. Amerika, China dan Jepang adalah contoh negara-negara maju di dunia yang memiliki fondasi ideologinya masing-masing yang kokoh," katanya.

Selain itu, Puan juga menjelaskan konsep revolusi mental yang diusung pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Politikus PDI Perjuangan itu menegaskan, revolusi mental merupakan suatu paradigma pembangunan nasional yang bertumpu pada pembentukan karakter nasional bangsa Indonesia.

BACA JUGA: Indonesia Butuh 5 Juta Kantong Darah

“Membangun karakter manusia Indonesia yang sesuai dengan kepribadian Bangsa Indonesia sebagaimana prinsip ketiga ajaran Trisakti Bung Karno adalah yang menjadi fokus tupoksi (tugas pokok dan fungsi, red) saya sebagai Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia," ujarnya.

Puan menjelaskan, tujuan revolusi mental adalah untuk mempercepat pembangunan nasional Indonesia sesuai dengan tujuan bernegara yang tersurat dalam Pembukaan UUD NRI 1945. Yaitu melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdasakan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

BACA JUGA: Geledah Kemenhut, KPK Sita Dokumen Berkait Alih Fungsi Lahan Hutan

Namun, tujuan revolusi mental dan pembangunan nasional tak akan tercapai jika tidak ada kekompakan dan kerja sama dari semua pihak. "Pada akhirnya, visi dan misi Pemerintahan Jokowi tidak akan dapat terlaksana dengan baik jika tidak ada kerja sama dan gotong royong dengan segenap komponen masyarakat dan terutama dengan lembaga-lembaga negara lainnya termasuk dengan Lemhanas," ujarnya.

Karenanya Puan juga menegaskan bahwa revolusi mental bukanlah untuk menggeser ideologi bangsa dan negara. “Hingga saat ini, bangsa Indonesia masih terus dan akan tetap selamanya menjadikan Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara serta sekaligus pandangan hidup bangsa (way of life) yang akan menjadi pedoman kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara," tegasnya.

Puan pun berharap agar Lemhanas yang selama ini sudah menggelar banyak kursus dan seminar kepemimpinan bisa membantu pemerintah dalam mencapai tujuan nasional. “Melalui pendidikan atau kursus-kursus Lemhanas, diharapkan para calon pemimpin nasional dapat memahami fungsi dan tanggung jawab kepemimpinannya dalam mengemban amanat penderitaan rakyat sesuai dengan cita-cita proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 berdasarkan prinsip-prinsip Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika," harapnya.(ara/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... BPK: Banyak Institusi WTP tapi Rakyat Belum Makmur


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler