Puan Bertemu Ketua Parlemen Rusia, Ada Pembahasan soal Pengembangan IKN, Putin Tertarik?

Kamis, 06 Oktober 2022 – 15:40 WIB
Ketua DPR RI Puan Maharani bersama Ketua Parlemen Rusia Valentina Matviyenko di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (6/10). Foto: Humas DPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPR RI Puan Maharani melakukan pertemuan bilateral dengan Ketua Parlemen Rusia Valentina Matviyenko. 

Sejumlah isu dibahas oleh Puan Maharani saat bertemu dengan pimpinan Majelis Tinggi Parlemen Rusia itu. 

BACA JUGA: Bertemu Ketua DPR Inggris Raya, Gus Muhaimin: Beliau Mengagumi Kebhinekaan Indonesia

Pertemuan antara Puan dan Valentina Matviyenko dilakukan di sela-sela perhelatan the 8th G20 Parliamentary Speakers’ Summit (P20) yang digelar di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (6/10). Salah satu hal yang dibahas adalah terkait konflik antara Rusia dan Ukraina.

“Indonesia mendorong agar perang segera dihentikan, dan agar dialog dan diplomasi dikedepankan,” ujar Puan.

BACA JUGA: Pemenuhan MEF di TNI Sangat Penting, Puan Maharani Tegaskan DPR Siap Beri Dukungan

Puan selalu mendorong agar dunia internasional tetap mendukung jalur dialog dan diplomasi sebagai salah satu upaya menghentikan perang Ukraina dan Rusia. 

Dia selalu menyampaikan posisi Indonesia terhadap konflik kedua negara tersebut di mana Indonesia menghormati tujuan dan prinsip piagam PBB serta hukum internasional.

BACA JUGA: Bertemu Ketua Parlemen Rusia, Puan Singgung Perdamaian yang Perlu Diwujudkan

Sama seperti yang disinggung saat bertemu pimpinan parlemen Ukraina kemarin, Puan menyebut konflik kedua negara itu telah membawa dampak yang berat bagi banyak negara di dunia. Khususnya terkait pasokan pangan (gandum dan pupuk) serta energi. 

“Indonesia berharap inisiatif untuk membuka alur pasok pangan atau Black Sea Grain Initiative tetap dipertahankan untuk kepentingan bersama seluruh pihak,” ucap perempuan pertama yang menjabat ketua DPR RI itu.

Puan berharap pihak parlemen Rusia dan Ukraina dapat memainkan peran membantu penyelesaian konflik. Dia juga menyinggung satuan tugas yang dibuat Inter-Parliamentary Union (IPU) untuk menjadi jembatan perdamaian bagi Rusia dan Ukraina.

“Indonesia sebagai bagian dari anggota Task Force IPU telah melakukan kunjungan ke Parlemen Rusia dan Ukraina sebagai bagian dari upaya untuk mengupayakan perdamaian melalui peran diplomasi parlemen,” ucap Puan.

Mantan Menko PMK itu kemudian berbicara soal hangatnya hubungan Indonesia dan Rusia yang terbangun selama 70 tahun. 

Puan menyinggung sejarah pemimpin kedua bangsa terdahulu, yakni Presiden Soekarno dan Perdana Menteri (PM) Nikita Kruschev yang memiliki hubungan hangat.

“Saya dengar Perdana Menteri Nikita Kruschev mengirimkan produk selai dan puding terbaik Rusia kepada Presiden Soekarno secara berkala. Perlakuan spesial Kruschev ini terus membekas dalam ingatan Bung Karno,” tutur cucu Bung Karno itu.

Kemitraan Indonesia-Rusia lebih lanjut pun ditandai oleh Deklarasi tentang Kerangka Hubungan Persahabatan dan Kemitraan antara Republik Indonesia dan Federasi Rusia dalam Abad ke-21.

Hubungan baik kedua negara juga tecermin antara lain dari pertemuan bilateral pemimpin kedua negara, seperti saat Presiden Jokowi bertemu dengan Presiden Vladimir Putin di Moskow 30 Juni 2022. 

Pertemuan itu sebagai rangkaian misi perdamaian Indonesia setelah melakukan kunjungan ke Kyiv, Ukraina.

“Saya sangat mengapresiasi hasil pertemuan Presiden Jokowi dengan Presiden Putin di Moskow, antara lain, akan memberikan jaminan keamanan logistik pupuk dan pangan, khususnya gandum, dari Rusia dan Ukraina,” ucap Puan.

“Saya berharap jaminan keamanan suplai pangan, khususnya gandum dari Rusia dan Ukraina dapat terus terjaga kelangsungannya,” lanjutnya.

Saat berbincang dengan Valentina Matviyenko, Puan menyinggung tawaran Presiden Putin kepada Indonesia soal partisipasi Rusia dalam proyek transportasi kereta Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur melalui perusahaan Russian Railways. 

Indonesia saat ini masih menunggu kelanjutan dari tawaran Putin untuk mengembangkan transportasi perkeretaapian di ibu kota baru negara.

“Saya juga mengapresiasi minat Rusia untuk terlibat dalam pengembangan IKN,” ungkap Puan.

DPR berharap rencana peningkatan kemitraan kedua negara menjadi mitra strategis dan peluncuran perundingan perdagangan Indonesia dengan Eurasian Economic Forum dapat segera diwujudkan dalam waktu dekat. 

Puan menyebut Rusia merupakan pasar potensial dan mitra dagang utama di kawasan Eropa Timur dan Tenggara dengan target peningkatan nilai perdagangan mencapai USD 5 miliar.

“Bagi Indonesia, Rusia juga merupakan negara potensial untuk kerja sama investasi karena nilai realisasi investasi Rusia di Indonesia yang terus meningkat,” sebutnya.

Puan melanjutkan, DPR berharap hubungan dan kerja sama bilateral antara Indonesia dan Rusia yang sudah berjalan dengan baik dapat terus ditingkatkan. Terutama dengan memanfaatkan forum kerja sama bilateral yang terbentuk.

“DPR RI dan Parlemen Rusia juga perlu memainkan peran diplomasi parlemen untuk ikut mengupayakan terwujudnya perdamaian dan keamanan internasional,” katanya. (mrk/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler