jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPR RI Puan Maharani mendapat penilaian positif karena memberi perhatian besar terhadap Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di tengah pandemi Covid-19.
“Bu Puan Maharani bisa menjadi lokomotif penggerak kebangkitan usaha wong cilik (UMKM) ini,” kata Peneliti Ekonomi Political & Public Policy Studies (P3S) Hastoruan dalam diskusi bertajuk “Puan Maharani dan Penguatan Ekonomi Digital Perempuan Pelaku UMKM" di Jakarta, Jumat (18/3).
BACA JUGA: Puan Maharani Ungkap Keunikan Penyelenggaraan Sidang Ke-144 IPU, Apa Itu?
Menurut dia, Puan Maharani membuka ruang yang sangat besar bagi bertumbuhnya ekosistem ekonomi digital di Indonesia, khususnya pada perempuan pelaku UMKM.
Hal ini terlihat dari banyaknya agenda dan komitmen yang jelas dalam rangka peningkatan peran perempuan pelaku UMKM agar memasuki pasar digital.
BACA JUGA: Puan Ajak Anggota IPU Teguhkan Komitmen Menegakkan Kesetaraan Gender
“Itu bisa kita saksikan di banyak pemberitaan bagaimana beliau memberi perhatian pada ekonomi digital ini khususnya bagi kelompok perempuan. Itu sudah tepat sekali karena memang potensi besar ada di sana,” ungkap Hastoruan.
Dia menjelaskan potensi ekonomi digital di Indonesia yang sangat besar harus dimanfaatkan oleh para pelaku UMKM.
BACA JUGA: Puan Singgung Kemerdekaan Palestina di Sidang IPU, Lalu Disambut Tepuk Tangan Meriah
Tersedianya infrastruktur digital yang makin optimal harus dimanfaatkan dengan baik untuk meningkatkan pendapatan.
Di samping itu, pemerintah diminta memberikan pendampingan yang lebih konsisten agar para pelaku UMKM memiliki kapasitas untuk memasuki ekosistem ekonomi digital.
“Ketika infrastuktur digital sudah tersedia, ekosistemnya sudah ada, sekarang tinggal kapasitas pelaku UMKM kita yang perlu ditingkatkan. Suka tidak suka UMKM adalah fondasi ekonomi nasional saat ini dan di kala pandemi sektor ini sangat bertahan," ungkapnya.
Dia memberikan contoh UMKM Jamu sebagai sektor yang mendapat peluang bagus saat pandemi apalagi para pelakunya adalah perempuan.
“Bicara ekonomi rumah tangga ya kita bicara peran perempuan yang tidak bisa dianggap sepele. Dan ini banyak ditopang oleh sektor UMKM yang ditekuni ibu-ibu seperti jamu yang saat pandemi paling banyak dicari masyarakat," jelasnya.
Khusus untuk UMKM kata dia penjualan online dominan dilakukan oleh pelaku usaha perempuan yaitu sebanyak 61 persen dengan kegiatan yang beragam seperti sektor industri pengolahan rumah tangga (86%), restoran (71%), dan perdagangan (44%).
“Artinya ini sangat besar potensi dan peluangnya. Sekarang tinggal pendampingan bagi mereka sehingga hasil produknya bisa bersaing di pasar digital, juga inovasi agar memenangkan pasar digital itu," ungkapnya.
Dari catatan yang dihimpun lanjut dia ekonomi digital Indonesia tahun 2021 sebesar Rp 632 triliun dan akan bertumbuh delapan kali lipat pada tahun 2030.
Buka hanya itu perempuan makin memainkan peran penting bagi ekonomi Indonesia.
Di sektor UMKM, sebanyak 53,76 persen dimiliki oleh perempuan, dengan pegawai perempuan mencapai hingga 97 persen, dan kontribusi ekonomi hingga 61 persen.
“Artinya Ibu Puan sudah sangat tepat memberi perhatian pada sektor ekonomi digital bagi perempuan pelaku UMKM ini. Kita akan dorong terus misalnya bagaimana DPR di bawah pimpinan beliau mampu menghadirkan kebijakan politik baik dari sisi legislasi dan anggaran untuk mendukung pelaku UMKM ini,” pungkas Hastoruan.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich