Puan Maharani Dalam Konstestasi Pilpres 2024

Oleh: H. Adlan Daie, Wakil Sekretaris NU Jawa Barat (2010-2021)

Senin, 01 Agustus 2022 – 09:21 WIB
Wakil Sekretaris PWNU Jawa Barat H. Adlan Daie. Foto: Dokumentasi pribadi

jpnn.com - Kontestasi Pilpres 2024 adalah momentum yang tepat bagi Puan Maharani untuk diusung menjadi calon presiden dari PDI Perjuangan.

Puan Maharani selaku politikus dari partai pemenang pemilu yang dipimpin Megawati Soekarnoputri - ibundanya - telah melewati jenjang pengkaderan politik di level struktural partai secara spartan dan penugasan di level politik kenegaraan.

BACA JUGA: NasDem Sambut Baik Rencana Puan Maharani Bersafari Politik kepada Ketum Parpol

Puan pernah menjadi Ketua Fraksi PDI Perjuangan di DPR RI, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dalam kabinet kerja Jokowi hingga kini menjadi Ketua DPR RI.

Dari sisi kriteria dan kualifikasi capres  sebagaimana dikemukakan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, yakni tokoh yang mewakili representasi ideologis PDI Perjuangan dan telah berkeliling ke seluruh wilayah Indonesia, Puan jelas "paling" memenuhi kriteria dan kualifikasi di atas dari seluruh kader PDI Perjuangan.

BACA JUGA: Puan Maharani Dinilai Memiliki Perhatian Tinggi Terhadap Masalah Kesejahteraan Sosial

Puan bukan saja Ketua DPR RI dari representasi politik PDI Perjuangan, tetapi lebih dari itu Puan adalah trah dari jangkar ideologi politik kebangsaan Bung Karno, kakek Puan yang kini diemban oleh ibundanya, Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDI Perjuangan.

Dalam perspektif di atas, pengamat politik Hendri Satrio, dosen Universitas Paramadina menilai Puan merupakan pilihan paling rasional bagi PDI Perjuangan untuk diusung sebagai capres dalam kontestasi pilpres 2024.

BACA JUGA: Mbak Puan Ingatkan Pemerintah soal Aturan Distribusi Pertalite dan Solar, Tolong Disimak

Ia menggarisbawahi bahwa mengusung Puan bukan semata-mata kualitas dan prestasi yang ada pada dirinya melainkan faktor sejarah bangsa.

“Dalam hal ini ada urusan sejarah yang diperjuangkan PDI Perjuangan bila mendorong Puan menjadi presiden, yakni faktor sejarah Bung Karno, kakek Puan,” ujar Hendri Satrio, pendiri "KedaiKopi",  kelompok diskusi opini publik (Harian Haluan, 23/7/2024).

Memang capaian karier politik Puan sulit dipisahkan dari nama besar kakeknya, Soekarno dan bundanya, Megawati Soekarnoputri.

Itulah takdir politik Puan yang tak dapat dihindarkan.

Akan tetapi di sisi lain justru karena berproses dalam lingkungan keluarga politik itu pula Puan lahir, tumbuh dan besar dapat menyaksikan peristiwa politik dari dekat hingga membentuk gestur dan ketangguhan daya juang politiknya.

Mengasah minat dan ketekunannya berjuang di jalan politik secara berjenjang dan tidak instan.

Oleh karena itu, ari berbagai sudut pandang dan perspektif politik baik rekam jejak, pengalaman dan kompetensi politiik di level infrastruktur maupun suprastruktur politik serta garis ideologi partai Pilpres 2024 adalah momentum yang tepat bagi PDI Perjuangan untuk mengusung Puan sebagai calon Presiden.

Dengan kata lain inilah saatnya Puan tampil dalam kontestasi Pilpres 2024 mewakili representasi politik kebangsaan PDI Perjuangan.

Basis representasi politik Puan yang kokoh di akar rumput dan daya topang infrastruktur politik PDI Perjuangan yang mengusungnya perlahan, tetapi pasti akan menjawab ‘keraguan’ lembaga survei yang selalu menempatkan Puan di posisi tidak "marketable" secara elektoral.

Tren survei tidak bersifat statis melainkan dinamis tergantung kerja kerja politik partai dan cimestry dengan mitra koalisi partainya.

Pada sisi inilah kekuatan PDI Perjuangan masih merupakan terbaik dan terkuat.

Terkait survei berkali-kali kontestasi politik elektoral di Indonesia hasilnya selalu menjungkir balikkan peta elektoral hasil survei.

Kasus regional Jawa  Tengah di mana Ganjar Pranowo dulu tahun 2013 dengan modal elektoral  hanya 3 persen mampu menaklukkan Bibit Waluyo petahana gubernur Jawa tengah dengan kerja kerja politik "gotong royong" ala PDI Perjuangan.

Dengan demikian kontestasi pilpres 2024 dalam konteks Puan bukan kontestasi politik biasa melainkan spiritnya adalah meletakkan Puan sebagai pewaris jangkar politik kebangsaan PDI Perjuangan dari kakeknya Bung Karno dan ibundanya, Megawati Soekarnoputri.

Ke sanalah arah perjuangan menjadikan Puan sebagai Presiden RI diletakkan oleh PDI Perjuangan dalam kontestasi Pilpres 2024.(****)

 

Oleh: H Adlan Daie

Penulis adalah Wakil Sekretaris PWNU Jawa Barat


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler