jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik President University Muhammad AS Hikam menilai, sikap Ketua DPR RI Puan Maharani yang menolak usulan penundaan Pemilu, menandakan dirinya seperti negarawan.
Menurut dia, mantan Menko PMK itu telah memberikan pembelajaran kepada masyarakat kalau seorang pejabat publik harus patuh terhadap konstitusi.
BACA JUGA: Lewat Cara ini Pupuk Indonesia Dukung Sinergi Pengembangan Katalis Merah Putih
"Karena beliau ini seseorang yang akan menjadi negarawan juga. Negarawan itu pun juga adalah salah satu cirinya mementingkan kepentingan negara, bukan kepentingan partai," kata AS Hikam, Senin (16/3).
Masyarakat, menurutnya akan melihat sikap Puan terhadap penolakan penundaan pemilu itu, apakah akan konsiten atau tidak.
BACA JUGA: Zulhas Ingin Birukan Wilayah Tapal Kuda Jatim
Dirinya meyakini bila Puan akan selalu tegas karena menunda pesta demokrasi lima tahunan itu melanggar konstitusi.
"Publik tentu akan meninjau atau melakukan penilaian lebih lanjut, apakah konsisten atau enggak. Kalau Bu Puan kelihatannya sangat tegas dalam hal ini dan tetap konstitusional dan tidak terpengaruh, saya kira simpati rakyat akan semakin kuat kepada beliau," katanya.
BACA JUGA: Resmi Diluncurkan, BANANAS Siap Garap Pasar Quick Commerce Groceries
Sebelumnya, Puan Maharani mengatakan, lembaganya dengan pemerintah sudah sepakat gelaran Pemilu 2024 akan berlangsung pada 14 Februari.
Oleh sebab itu, dirinya berharap tak ada lagi perdebatan ihwal persoalan tersebut.
"DPR dan pemerintah susdah menyepakati bahwa pemilu itu akan dilaksanakan pada tanggal 14 Februari tahun 2024, jadi mekanisme yang sudah berjalan ya, kami sepakati dahulu untuk kita jalankan dengan sebaik-baiknya," kata Puan di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (15/3).(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy