Puan Pastikan Negara Jamin Pendidikan Anak TKI Ilegal

Senin, 13 Maret 2017 – 21:31 WIB
Menteri Koordinator PMK Puan Maharani saat menyerahkan bantuan untuk Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) di Kuala Lumpur, Senin (13/3). Foto: Kemenko PMK

jpnn.com, KUALA LUMPUR - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani menyatakan bahwa anak-anak bangsa yang berhak memperoleh pendidikan layak bukan hanya yang ada di dalam negeri. Rakyat Indonesia yang ada di mancanegara pun berhak meraih pendidikan layak.

Puan mengatakan hal itu saat mengunjungi Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) di Malaysia, Senin (13/3). Agenda utamanya ke Kuala Lumpur sebenarnya menghadiri pembukaan Seminar Kerja Sama Rantau ASEAN dalam memberantas Jenayah Seksual Kanak-Kanak.

BACA JUGA: Cckck..Masih Ada Calon TKI Nekat Palsukan Data Diri

Seminar itu dibuka oleh Perdana Menteri Malaysia Mohammad Najib bin Tun Haji Abdul Razak. Namun, Puan menyempatkan diri mengunjungi SIKL dan menemui tenaga kerja Indonesia (TKI) di Kuala Lumpur.

“Anak-anak merupakan masa depan suatu bangsa dan suatu bangsa akan menjadi lebih maju manakala anak-anak tersebut mendapatkan kesempatan memperoleh pendidikan secara optimal dengan fasilitas yang sesuai dengan perkembangan zaman,” kata Puan sebagaimana siaran pers Kemenko PMK.

BACA JUGA: Oh Jembatan Mbak Puan, Kondisimu Kini

SIKL punya sejarah tersendiri bagi Puan. Sebab, ada aula SIKL yang merupakan sumbangan ayahnya, mendiang Taufik Kiemas.

Dalam kesempatan itu Puan juga menyerahkan bantuan dari Kementerian Pendidikan RI. Bantuannya berupa 20 unit komputer.

BACA JUGA: Akhirnya Terbongkar Juga Mafia TKW Ilegal

Puan menegaskan, anak-anak Indonesia yang bersekolah di luar negeri seperti halnya di SIKL juga harus memperoleh jaminan pendidikan yang baik. “Seperti anak-anak didik di dalam negeri, para siswa di luar negeri seperti di SIKL ini akan dijamin kualitasnya sebagai upaya menghadirkan negara bagi warganya untuk dapat mengakses pendidikan," tambahnya.

Selain itu, Puan juga mengingatkan siswa-siswa di SIKL agar pintar memilah-milah informasi, termasuk gambar-gambar yang belum tentu bermanfaat. Sebab, katanya, kemajuan teknologi juga bisa membawa efek negatif.

Puan yang dalam kunjungan kerjanya dididampingi Deputi Koordinasi Perlindungan Perempuan dan Anak Kemenko PMK Sujatmiko, Wakil Duta Besar Indonesia di Kuala Lumpur Andreano Erwin juga berjanji akan mengoordinasikan persoalan-persoalan di SIKL dengan instansi yang terkait di Jakarta. Salah satunya adalah permintaan para guru dan siswa SIKL tentang perbaikan dan perluasan aula.

Mantan ketua Fraksi PDIP DPR itu tak hanya menggelar dialog. Sebab, Puan juga menyampaikan kuis ala Presiden Joko Widodo dengan hadiah empat buah sepeda untuk siswa-siswa SIKL yang bisa memberi jawaban tepat.

Sedangkan perwakilan guru di SIKL secara khusus menyampaikan keinginan agar aula sumbangan itu dinamai Gedung Taufik Kiemas. Hal itu untuk mengingat jasa mantan ketua MPR RI itu pada kemajuan SIKL.

Untuk diketahui, SIKL didirikan pada 1969 dan saat ini memiliki 515 siswa yang tediri dari putra-putri para diplomat Indonesia yang bekerja di Kuala Lumpur ataupun WNI lainnya yang mengadu nasib di Malaysia itu. SIKL menyediakan pendidikan untuk jenjang taman kanak-kanak (TK) hingga sekolah menengah atas (SMA).

SIKL juga menjadi pembina rintisan Sekolah Indonesia Johor Baru yang memiliki 208 siswa putra-putri para TKI illegal dan sekolah rintisan di kota lainnya di Malaysia.(ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Polda Gagalkan Pemberangkatan 45 TKW


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler