jpnn.com - JAKARTA - Penentuan petugas haji kerab dicibir karena sarat nuansa nepotisme atau jaringan persaudaraan. Kementerian Agama (Kemenag) berjanji menghapus sistem rekrutmen beraroma nepotisme itu.
Inspektur Jenderal (Irjen) Kemenag Mochammad Jasin menjelaskan, penunjukan petugas haji dilaksanakan melalui sistem seleksi terbuka.
BACA JUGA: PAN: Pengunduran Diri Hatta Rajasa Pelajaran Politik
"Upaya ini untuk menghilangkan dugaan rekrutmen petugas haji yang didasari nopotisme atau persaudaraan," ujarnya di Jakarta kemarin.
Jasin mengatakan, pemerintah ingin merekrut petugas haji yang benar-benar memiliki kompetensi sesuai dengan bidangnya. Mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu menuturkan, tes terbuka dijalankan untuk semua bidang petugas haji.
Mulai dari petugas haji di bidang layanan ibadah, perumahaan atau pemondokan, transportasi, hingga urusan katering, dan keamanan. Khusus untuk petugas haji bidang kesehatan, rekrutmennya ada di bawah komando Kementerian Kesehatan (Kemenag).
Melalui perubahan sistem rekrutmen petugas haji ini, Jasin berharap pelayanan di bidang-bidang tadi ada perubahan. "Kita ingin peningkatan kualitas pelayanan diawali dari pembenahan sistem perhajian," kata dia.
BACA JUGA: Pilpres Hanya Dua Calon, Jokowi Diprediksi Ungguli Prabowo
Jasin yakin jika sistem ini berjalan dengan baik, setiap tahun kualitas pelayanan haji semakin meningkat. "Tujuan kami adalah jamaah haji itu bisa nyaman dalam melaksanakan ibadah," katanya.
Selama ini sering muncul keluhan dari jamaah haji, terkait keberadaan petugas haji. Salah satunya terkait dengan petugas pemandu ibadah. Jamaah mengeluh karena petugas lebih mengutamakan ibadahnya sendiri ketimbang jamaah yang dibimbing.
Jasin menegaskan, seluruh jamaah haji harus merasa puas dengan pelayanan yang diberikan oleh pemerintah. Apalagi kepuasan itu bisa dirasakan jamaah sudah sebanding dengan biaya haji yang mereka keluarkan. (wan/ca)
BACA JUGA: Sengketa Pileg, Caleg Gerindra Lapor DKPP
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mega-Ical di Bali Sepakati JK Cawapresnya Jokowi?
Redaktur : Tim Redaksi