Publik Ingin yang Kalah Legowo, Konflik Disudahi

Selasa, 22 Juli 2014 – 06:27 WIB

jpnn.com - JAKARTA – Mayoritas masyarakat berharap kedua capres-cawapres berjiwa besar menerima kekalahan dan langsung memberikan selamat kepada pemenang. Hal tersebut terungkap dalam poling cepat (quick poll) yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) tentang kondisi politik pascapilpres.

 “Dari hasil survei kami, mayoritas publik yakni sebesar 93 persen ingin capres siap menerima kekalahan dan langsung memberi selamat. Dan hanya 4.5 persen setuju capres yang kalah untuk menggugat kekalahannya. Sisanya menjawab tidak tahu,” jelas peneliti LSI, Rully Akbar saat menggelar jumpa pers di Kantor LSI, Rawamangun, Jakarta Timur, Senin (21/7).

BACA JUGA: Laporan Para Gubernur ke Panglima TNI, Situasi Daerah Aman

Menurut temuan LSI di lapangan, mayoritas publik pun berharap hiruk-pikuk pilpres pun cepat usai dan khawatir atas kondisi politik pascapilpres.

Karena itu, dalam survei LSI kali ini, tercatat kurang dari lima persen masyarakat yang menghendaki agar pihak yang kalah bisa menggugat. Namun, masyarakat juga  mayoritas menghendaki suasana aman dan kondusif. Apalagi sudah menjelang hari raya Idul Fitri.
     
“Publik pada dasarnya sudah bisa menerima apapun keputusan pilpres nanti. Terbukti survei kami menunujukan, sebesar 96.3 persen publik menginginkan pilpres cepat tuntas agar pemerintahan baru cepat terbentuk dan pemimpin terpilih kembali fokus memperhatikan rakyat,” lanjutnya.

BACA JUGA: Penundaan Hasil Pilpres Hanya Bikin Cemas

Selain itu, kata Rully, publik juga berharap capres yang kalah dan pendukungnya bisa legowo menerima kekalahan dan mendukung pemerintahan baru agar Indonesia menjadi negara demokrasi yang kokoh dan tak terbelah hanya karena hasil pilpres. Karena pemilih juga merasakan keletihan dalam berpolitik.
 
“Grass roots (akar rumput) kedua pasang ini sudah bertempur sejak masa kampanye hingga hari pemilihan. Dan tidak ada masyarakat yang berharap negaranya rusuh, dan terbukti masyarakat kita sudah lebih dewasa dalam berdemokrasi. Kondis ini tentunya harus tetap di jaga untuk menghindari hal-hal yang tidak di inginkan masyarakat banyak,” tuturnya.
     
Patut diketahui, poling LSI dilakukan pada tanggal 18-19 Juli 2014 dengan metode multistage random sampling kepada 1.200 responden di 33 provinsi . Bedanya dalam quick poll kali ini LSI menggunakan perangkat smartphone lewat fasilitas pesan singkat dan mempunyai margin error sebesar 2,9 persen.
    
“Kami juga melengkapi survei dengan penelitian kualitatif dengan metode analisis media, FGD, dan in depth interview.Survei ini dibiayai sendiri oleh LSI dari dana public interest yang telah dialokasi setiap tahunnya,” katanya. (dms)

BACA JUGA: 35 Ribu Personel TNI dan Polri Dikerahkan Kawal Pengumuman Pilpres

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rekapitulasi 28 Provinsi, Jokowi-JK Unggul 4,7 Juta Suara


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler