jpnn.com - JAKARTA - Lembaga Survei Indonesia Survey Center (ISC) merilis hasil survei mengenai tokoh yang paling diinginkan publik untuk bersanding dengan calon presiden (capres) Joko Widodo alias Jokowi.
Menurut survei ISC, mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Ryamizard Ryacudu dinilai sebagai sosok paling tepat untuk menjadi calon wakil presiden (cawapres) pendamping Jokowi.
BACA JUGA: Mantan Aktivis 98 Tolak Prabowo Jadi Capres
Direktur Eksekutif ISC Andry Kurniawan menjelaskan, sebanyak 21,5 persen responden memilih Ryamizard. Selanjutnya disusul oleh Jusuf Kalla (19,1 persen,), Mahfud MD (14,3 persen), Ahok (12,9 persen), Puan Maharani (10,6 persen), dan Agus Martowardojo (8,4 persen).
Sedangkan responden yang menjawab tidak tahu ada sebanyak 13,2 persen.
BACA JUGA: TPPU Wawan, KPK Sita Mobil Land Rover dan Kijang Innova
"Ryamizard Ryacudu adalah figur dari militer yang oleh publik dinilai pas sebagai cawapres pendamping Jokowi," kata Andry melalui keterangan persnya, Rabu (30/4).
Andry mengatakan, hasil surveinya juga menunjukkan bahwa perpaduan capres dengan latar belakang sipil-Jawa/militer dengan cawapres militer/luar Jawa atau sebaliknya masih diminati masyarakat. Hal ini menandakan bahwa dikotomi sipil-militer masih tertanam kuat di benak pemilih.
BACA JUGA: SDA Gerah Manuver Petinggi PPP
Sebanyak 47,3 persen responden survei ISC memilih sosok dari kalangan militer sebagai cawapres pendamping Jokowi. Cawapres dari kalangan birokrat 23,7 persen, kalangan pengusaha 18,2 persen, dari eksternal PDIP 15,1 persen, dan dari internal PDIP 9,3 persen.
"Hal ini mengindikasikan bahwa dwitunggal sipil-militer dianggap akan bisa meningkatkan elektabilitas bagi pasangan tersebut," papar Andry.
Ia menambahkan, survei lembaganya juga menunjukkan bahwa sosok militer pendamping Jokowi dalam pilpres nanti sebagai antisipasi menghadapi capres Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Mantan Danjen Kopassus TNI yang dikenal tegas dan berani tersebut dinilai sebagai kompetitor kuat bagi Jokowi.
"Masyarakat melihat bahwa kontestasi Jokowi versus Prabowo dalam Pilpres akan berlangsung sengit, karena keduanya memiliki popularitas dan elektabilitas yang setara. Dengan kata lain, pasangan cawapres Prabowo yang sudah pasti berasal dari kalangan sipil akan bisa mengalahkan Jokowi, kecuali jika cawapresnya dari militer," ungkapnya.
Lebih lanjut, Andry menuturkan bahwa kekuatan Ryamizard meliputi kepribadian yang low profile, tegas, setia, dan berlatar belakang militer non-Jawa. Selain itu mantan Wakil KSAD TNI ini juga dipandang mampu mensubordinasikan diri dengan Jokowi dalam kabinet pemerintahan jika terpilih kelak.
"Dengan kata lain, stigma munculnya ‘dua nahkoda dalam satu kapal’ diduga kuat tidak akan terjadi nanti. Dibanding nama-nama cawapres Jokowi yang lainnya, Ryamizard Ryacudu dinilai memiliki kemampuan bekerjasama dengan Jokowi dalam menjalankan program-program pemerintahan yang disiapkan PDIP," paparnya.
Survei ISC dilaksanakan pada tanggal 12-18 April 2014 di 33 provinsi yang ada di seluruh Indonesia. Populasi dari survei ini adalah seluruh calon pemilih dalam pemilu 2014 atau seluruh penduduk Indonesia yang telah berusia 17 tahun atau sudah menikah.
Jumlah sampel sebesar 1070 responden yang diperoleh melalui teknik multistage random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara dengan responden dengan pedoman kuesioner. Sedangkan margin of error kurang lebih 3 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Suryadharma Ali Mengaku Tetap Dukung Prabowo
Redaktur : Tim Redaksi