SDA Gerah Manuver Petinggi PPP

Kamis, 01 Mei 2014 – 05:00 WIB
Ketum PPP Suryadharma Ali. Foto: dok.JPNN

jpnn.com - JAKARTA -  Sejumlah manuver yang dilakukan para petinggi PPP, mulai membikin Ketua Umum partai berlambang Kabah tersebut gerah.

Suryadharma Alie (SDA) menuturkan pergerakan-pergerakan para elit partai tersebut sebenarnya tidak diperbolehkan, karena tidak sesuai dengan arah koalisi yang ditetapkan pihaknya sebagai pimpinan tertinggi.
    
"Itulah menurut saya nggak boleh (melakukan manuver). Menurut mereka tapi boleh, kan begitu. Tapi silahkan dinilai sendiri lah,"ujar SDA ditemui di sela-sela acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) Tahun 2014 di Hotel Bidakara, kemarin (30/4).
    
Seperti diketahui, anggota Dewan Pembina PPP Hamzah Haz dan Wakil Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa bertemu dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, untuk menyatakan dukungannya bagi Jokowi. SDA mengakui beberapa elit partainya memilih berpaling ke PDI-P.

BACA JUGA: Suryadharma Ali Mengaku Tetap Dukung Prabowo

"Memang dalam beberapa hari ini terlihat muncul banyak kemauan dari petinggi-petinggi PPP. Mereka ada yang ke pak Prabowo, ada yang ke pak Jokowi, ada yang ke lbu Megawati, ada yang ke Aburizal Bakrie, mungkin juga ada yang mau ke pak SBY, ke tokoh-tokoh yang lain, saya juga belum tahu. Namun demikian banyak keinginan itu nanti akan dikerucutkan dan diputuskan pada forum rapat pimpinan nasional yang akan digelar paling lambat minggu kedua Mei yg akan datang," paparnya.
    
Meski banyak pergerakan di internal PPP, SDA menekankan dukungan mayoritas dari internal partainya mengarah pada Prabowo. Dia menguraikan aspirasi bawah sebagian besar mendukung PPP merapat ke Gerindra.

"Ada alasan-alasan rasional dan juga aspirasi bawah. Aspirasi bawah itu aspirasi para kyai, suara tokoh-tokoh masyarakat dan konstituen PPP sendiri. Jadi yang menginginkan PPP mendukung Prabowo sebagai calon presiden. Kalau saya tidak salah tangkap sinyal, aspirasi yg menghendaki PPP mendukung pak Prabowo besar sekali," ungkapnya.
   
SDA melanjutkan, sebaliknya dukungan terhadap Jokowi di internal PPP, justru lemah, meski beberapa elit partai telah melakukan sejumlah manuver untuk mendukung PDI-P. "Ada (dukungan untuk Jokowi). Cuma lemah," lanjutnya.
   
SDA meyakini posisi islah yang dijalani PPP saat ini akan berujung pada dukungan satu suara terhadap Prabowo. Pihaknya akan terus melakukan sejumlah dialog dengan para elit yang "membelot" untuk menyamakan suara.

BACA JUGA: Sederhanakan Barisan Koalisi demi Bebaskan Jokowi

"Ya tentu saya akan lakukan dialog dengan mereka untuk menjelaskan mengapa pilihan kesini, mengapa tidak kesana,"ujar SDA.
 
 Ketika ditanya alasan dirinya ngotot mendukung Prabowo, menteri agama tersebut mengaku memiliki alasan khusus. Dia menyatakan menjatuhkan pilihan setelah melakukan shalat istikharah.  

Bahkan, dari kegiatan religius tersebut pihaknya mendapat keyakinan Prabowo akan terpilih sebagai presiden pada pilpres 2014 nanti. Dari situ juga, dia akhirnya memutuskan tidak melirik PDI-P.

BACA JUGA: Merasa Berjasa, Rhoma Ancam PKB

"Saya selaku ketua umum masih istiqomah ke Prabowo. Prabowo tetap Prabowo. Ya hasil istikharah. Saya percaya hasil istikharah (Prabowo terpilih sebagai presiden)," imbuhnya.
     
Saat disinggung bahwa perpecahan di tubuh partainya adalah sengaja diciptakan, SDA menampik. "Hah, kok drama? Capek amat berantemnya," katanya. (ken/kim)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PKB Pasrah ke Megawati soal Pendamping Jokowi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler