Publik Tunggu Langkah Berani Presiden Jokowi Terkait Pengembangan SDM

Kamis, 20 Juni 2019 – 23:40 WIB
Analis Komunikasi Politik Hendri Satrio (kedua kiri) saat diskusi Kedai Kopi bertajuk "Siapa Bisa Baca Jokowi" di Jakarta, Kamis (20/6). Foto: Ist

jpnn.com, JAKARTA - Publik menunggu implementasi janji politik Presiden Jokowi untuk fokus pada aspek pengembangan Sumber Daya Manusia pada periode kedua pemerintahannya. Sama halnya pada periode pertama dengan pengerjaan infrastruktur yang masif, langkah Jokowi mengembangkan aspek SDM diharapkan juga dikerjakan secara maksimal.

“Publik saat ini menunggu, langkah besar apa yang akan Pak Jokowi lakukan untuk mengembangkan SDM kita. Jika pada periode pertama beliau banyak melakukan terobosoan besar di bidang infrastruktur maka harapannya di periode II ini akan lebih dahsyat lagi yang akan dikerjakan pada aspek SDM ini," kata Analis Komunikasi Politik Hendri Satrio dalam diskusi Kedai Kopi bertajuk "Siapa Bisa Baca Jokowi" di Jakarta, Kamis (20/6).

BACA JUGA: Pendidikan Karakter dan Penguatan Literasi Harus Dimulai Sejak Dini

BACA JUGA: Jokowi Diminta Ambil Langkah Besar Peningkatan Kualitas SDM

Ia memperkirakan langkah besar Presiden Jokowi pada periode II tentu terbilang mudah direalisadikan karena tidak memiliki beban politik yang cukup berat karena tidak terikat dengan kepentingan elektoral pada Pemilu 2024.

BACA JUGA: Jokowi Diminta Ambil Langkah Besar Peningkatan Kualitas SDM

"Beliau kan bilang bahwa sudah tidak ada beban lagi maka pasti ada hal spektakuler yang akan dilakukan. Dulu ada tol laut, BBM Satu Harga, pembangunan dari pinggiran, jalan-jalan tol, bendungan dan banyak lagi. Sekarang apa? Kita masih tunggu itu," lanjut Hendri.

Mencermati langkah Presiden Jokowi pada periode II, menurut Hendri, sangat penting untuk juga membantu masyarakat menilai figur-figur mana yang tepat untuk membantu Jokowi.

BACA JUGA: Kemnaker Prioritaskan Pembangunan SDM Melalui Pelatihan Vokasi

"Karena gagasan besar harus didukung dengan pembantu yang juga tepat, cakap dan mampu. Kalau ada sosok seperti Pak Basuki (Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat), Pak Bambang di Bappenas, Sri Mulyani (Meneteri Keuangan, nah untuk pengembangan SDM tentu juga harus ada tokoh-tokoh hebatnya. Kita menanti itu," lanjutnya.

Sebelumnya, mantan Ketua Presidium PP PMKRI Periode 1994-1996, Anton Doni mengatakan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) harus mendapat perhatian terbesar karena merupakan misi prioritas pada saat kampanye Pilpres 2019.

Oleh karena itu, Anton Doni meminta Jokowi mengambil langkah-langkah besar peningkatan kualitas SDM jika ditetapkan sebagai Presiden mendatang. "Hal tersebut sebagai konsekuensi dari tawaran visi misinya sekaligus jawaban terhadap tantangan yang juga luar biasa besarnya," kata Anton Doni dalam Diskusi Terbatas bertema "Revisiting Visi SDM Indonesia" yang diselenggarakan PP PMKRI di Margasiswa PMKRI Menteng, Jakarta, Rabu (15/5/2019) lalu.

Gerakan Revolusioner

Sementara itu, Politikus PDIP Budiman Sudjatmiko menjelaskan sejak 2014 Indonesia membutuhkan suatu gerakan revolusioner, canggih dan out of the box.

"Di era turbulensi hari ini di mana dunia mengalami semua dampaknya butuh pilot atau pemimpin yang bukan saja berpengalaman tetapi juga punya imajinasi untuk kemajuan Indonesia di masa depan dan Pa Jokowi memiliki imajinasi itu," kata Budiman.

Kualitas SDM Indonesia yang harus dikerjakan oleh pemerintah adalah manusia-manusia disruptive dalam segala bidang. “Kita harus menguasai teknologi, ekonomi, bahkan dalam bidang agama pun harus punya imajinasi yang jelas, dan pada gilirannya Indonesia akan muncul sebagai kekuatan baru dunia yang bukan saja disegani tetapi juga mewujudkan benar-benar manusia Indonesia yang sejahtera," ujar Budiman.(fri/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lewat Cara ini, Pertamina Memberdayakan Putra Daerah


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler