jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon ternyata belum berhenti menyindir lawan politiknya melalui puisi. Hari ini, Kamis (3/4), puisi terbaru Fadli berjudul "Sajak Tentang Boneka" beredar melalui pesan BlackBerry Messenger (BBM).
Dalam karya terbarunya itu, Fadli menyinggung tentang fenomena calon presiden (capres) yang dikendalikan oleh orang lain alias capres boneka.
BACA JUGA: Sosialisasikan Capres ARB ke Pemilih Pemula
Ia menggambarkan sebuah boneka yang tidak memiliki pikiran, perasaan dan hati. Fadli juga menulis bahwa boneka tidak mengenal nilai-nilai kejujuran, kesetiaan dan kepercayaan.
"Sebuah boneka tak punya agenda, kecuali kemauan pemiliknya," tulis Fadli dalam puisinya.
Sajak tersebut tampaknya kembali menyasar calon Presiden dari PDI Perjuangan, Joko Widodo alias Jokowi. Pasalnya, dalam salah satu bait Fadli menulis bahwa boneka dalam sajaknya itu mengenakan "baju kotak merah muda".
BACA JUGA: KPK: Orang Kampus Sebaiknya Tidak Tergoda Politik
Seperti diketahui, baju kotak-kotak sangat identik dengan Jokowi. Pasalnya, baju bermotif kotak-kotak merupakan pakaian seragamnya ketika berkampanye dalam Pilkada DKI Jakarta 2012 lalu. (dil/jpnn)
Berikut isi lengkap puisi tertanggal 3 April 2014 itu:
BACA JUGA: Ini Dia Cawapres Ideal Prabowo
Sajak Tentang Boneka
sebuah boneka
berbaju kotak merah muda
rebah di pinggir kota
boneka tak bisa bersuara
kecuali satu dua kata
boneka tak punya wacana
kecuali tentang dirinya
boneka tak punya pikiran
karena otaknya utuh tersimpan
boneka tak punya rasa
karena itu milik manusia
boneka tak punya hati
karena memang benda mati
boneka tak punya harga diri
apalagi nurani
dalam kamus besar boneka
tak ada kata jujur, percaya dan setia
boneka bebas diperjualbelikan
tergantung penawaran
boneka jadi alat mainan
bobok-bobokan atau lucu-lucuan
boneka mengabdi pada sang tuan
siang dan malam
boneka bisa dipeluk mesra
boneka bisa dibuang kapan saja
sebuah boneka
tak punya agenda
kecuali kemauan pemiliknya
Fadli Zon, 3 April 2014
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bendahara Ratu Atut Benarkan Rano Karno Ditransfer Duit Rp 1,250 M
Redaktur : Tim Redaksi