jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fadli Zon menyampaikan sebuah puisi berjudul 'Arah Baru' ketika menghadiri acara deklarasi organisasi massa (ormas) Gerakan Arah Baru Indonesia (Garbi) DKI Jakarta di Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (3/3).
Dalam puisinya Fadli menyinggung tentang arah baru Indonesia yakni mewujudkan cita-cita pendiri bangsa menciptakan kesejahteraan rakyat.
BACA JUGA: Fadli Zon Hingga Zulkifli Hasan Hadiri Deklarasikan Garbi DKI Jakarta
BACA JUGA: Tinggalkan Prabowo, Santri Bogor Pilih Jokowi Gara-Gara Puisi Fadli Zon
Tidak hanya itu, Fadli mengingatkan, arah baru Indonesia yakni terciptanya keadilan dalam bidang hukum. Dia berharap, hukum tidak dijadikan alat penindasan. (mg10/jpnn)
BACA JUGA: Tengah Malam Jokowi Mengejutkan, Tiga Pekan Berselang Fadli Zon Datang
Berikut puisi lengkap yang dibacakan Fadli saat acara deklarasi Garbi DKI Jakarta :
Ketika kau tersesat dan ragu
Kau harus mengingat di simpang mana kau keliru
Ketika ujung perjalanan ternyata buntu
Kau harus mencari arah baru
BACA JUGA: Resmi, Honorer K2 dari 30 Provinsi Dukung Prabowo - Sandi
Arah baru Indonesia
Harusnya menuju cita-cita perjuangan pendiri bangsa.
Bukan meletakkan batu pertama penjajahan global neo-kolonial
Arah baru Indonesia
Harusnya memikirkan rakyat bekerja dan sejahtera
Bukan mencetak buruh asing berlagak
dan rakyat menjadi budak di tiang-tiang beton mangkrak
Arah baru Indonesia
Harusnya menempatkan kekayaan alam sumber kemakmuran
Bukan awal penderitaan
Rakyat digusur makelar kekuasaan
Arah baru Indonesia
Harusnya hukum sebagai panglima keadilan
Bukan alat teror penguasa mengukuhkan penindasan
Arah baru Indonesia
Harusnya memenangkan pemimpin jujur, cerdas dan amanah
Bukan memuja boneka pendusta, dungu dan pongah
Ketika kau kau tahu jalan makin berliku
Hanya keyakinan dan iman jadi pedoman
Mari bergandeng tangan menghela perubahan
Kobarkan perlawanan
Tumbangkan kezaliman
Allahu akbar
BACA ARTIKEL LAINNYA... Soal Pengembalian Lahan Prabowo, Fadli Zon Ajukan Satu Syarat
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan