Pukuafu Indah Ogah Jual Saham Newmont ke Medco

Sabtu, 02 Juli 2016 – 15:30 WIB
Medco. Foto: Medco

jpnn.com - JAKARTA – PT Medco Energy International sudah mengakuisisi saham PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) dari PT Amman Mineral Internasional (AMI). Pemerintah pun tak akan mempersulit akuisisi itu.

Namun, proses business-to-business tidak berpengaruh pada kewajiban Newmont untuk melakukan pelepasan sebagian saham (divestasi). Menteri ESDM Sudirman Said menilai, akuisisi tambang emas di Nusa Tenggara Barat tersebut merupakan sinyal positif di tengah perlambatan ekonomi.

BACA JUGA: Inilah Produk Daihatsu dan Toyota yang Paling Laris

Dia meyakini, pemegang saham baru Newmont akan berinvestasi untuk meningkatkan produksi. ”Ini berita baik,” katanya.

Apalagi, tutur Sudirman, pemerintah tidak tertarik membeli tujuh persen saham yang ditawarkan Newmont sejak 2010. Pada Kamis (30/6) Medco Energi mengumumkan akuisisi senilai USD 2,6 miliar atau setara Rp 34 triliun untuk membeli saham PT AMI yang menguasai 82,2 persen saham PT NNT.

BACA JUGA: Bangun KA Bandara Soetta, Sejumlah Kendala Ini Masih Mengintai

Sebelum diboyong Medco Energi, PT AMI terlebih dulu membeli sebagian saham milik pemegang saham eksisting, yakni Newmont Mining Corporation dan Sumitomo Corporation.

Transaksi itu menjadikan PT AMI sebagai pemilik saham mayoritas Newmont. ”Saya nggak tahu, itu (proses) antara mereka,” kata Sudirman.

BACA JUGA: Kilang LNG Tangguh Jamin Pasokan Gas PLN

Meski menteri keuangan menyatakan membeli saham hasil divestasi Newmont bukan prioritas pemerintah, Sudirman menegaskan bahwa pemerintah masih berhak memiliki saham sesuai aturan yang berlaku.

”Pemegang saham baru harus (melakukan) divestasi. Ada hak kalau pemerintah mau ambil,” jelasnya.

Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 77 Tahun 2014 mengatur divestasi mengikat pada perusahaan tambang yang memegang Kontrak Karya (KK). Jika mau melepas saham, Newmont harus mengutamakan pelepasan kepada pemerintah pusat, BUMN, pemerintah daerah, baru pihak swasta.

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro tidak antusias membeli saham Newmont.

Dia menyatakan, pemerintah tidak memburu saham untuk dimasukkan portofolio saham pemerintah. ”Sudah nggak ngejar lagi, begitu saja,” katanya singkat.

Sementara itu, PT Pukuafu Indah menyambut positif kehadiran Medco Group. Meski begitu, pemilik 17,8 persen saham Newmont tersebut memastikan tidak akan menjual saham pada Medco.

”Kami berkomitmen mempertahankan kepemilikan nasionalnya,” ujar President & CEO Merukh Enterprises Rudy Merukh kemarin (1/7).

Pembelian saham NNT mengakhiri isu yang muncul sejak November 2015. Saat itu, Menko Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli menyebutkan, Arifin Panigoro berminat mengakuisisi saham PT NNT.

Rizal menyatakan bahwa Arifin berinisiatif membeli 76 persen saham NNT dengan nilai USD 2,2 miliar atau sekitar Rp 28 triliun. Akuisisi baru terealisasi pada Kamis (30/6). (dim/jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KAPM Mulai Garap Jalur Jaringan Listrik KA Bandara Soetta‎ ‎


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler