Pulang dari Taiwan, Bapak Bunuh Anak Kandung yang Masih Balita di Tulungagung

Senin, 13 Mei 2024 – 13:10 WIB
Polisi melakukan olahraga TKP pembunuhan balita oleh ayah kandung di Desa Blimbing, Rejotangan, Tulungagung, Senin (13/5/2024). ANTARA/HO - Dok Polsek Rejotangan

jpnn.com, TULUNGAGUNG - Seorang bapak bunuh anak kandung yang masih balita umur tiga tahun di Tulungagung, Jawa Timur.

Pelaku yang diduga mengalami depresi saat ini telah ditahan pihak kepolisian.

BACA JUGA: Wanita Dibunuh, Mayat Korban Dimasukkan Koper, Identitas Terungkap

Pelaku bernama Rendra Abi Prasetyo (29) membunuh anaknya dengan cara mencekik dan membekap mulut dan hidung korban di rumahnya di Desa Blimbing, Kecamatan Rejotangan.

“Tersangka diamankan tanpa perlawanan dan kini ditahan di Mapolsek Rejotangan untuk menjalani proses penyidikan atas tindak pidana pembunuhan yang dilakukannya," ujar Kapolsek Rejotangan AKP Kasiyanto di Tulungagung, Senin.

BACA JUGA: Kasus Penganiayaan-Pembacokan Mahasiswa Unpam, Polisi Tetapkan 4 Tersangka

Menurut dia, Rendra yang juga mantan tenaga kerja Indonesia (TKI) diduga depresi muncul dari pengakuan saksi keluarga.

Dia mengatakan kepolisian masih mendatangkan saksi ahli psikolog atau dokter jiwa untuk memeriksa kejiwaan pelaku/tersangka.

BACA JUGA: Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Begal di Jambi

Berdasarkan hasil pemeriksaan, kata dia, tersangka yang baru 10 hari pulang dari Taiwan diduga mengalami gangguan depresi.

"Gangguan depresi ini pula yang menyebabkan tersangka dipulangkan ke Indonesia. Rendra dilaporkan beberapa kali melakukan kejadian keonaran di Taiwan," ujarnya.

Menurut dia, tersangka sudah mengalami depresi sejak ke luar negeri, dan rupanya atas depresi tersebut berakibat hingga merenggut nyawa buah hatinya.

Peristiwa pembunuhan itu diperkirakan terjadi pada Minggu (12/5) malam, sekitar pukul 20.00 WIB saat bermain dengan tersangka atau pelaku di dalam rumah.

Sedangkan istri dan keluarga lainnya berada di depan rumah. Tanpa diketahui oleh keluarga, tersangka lalu mencekik dan membungkam korban hingga menghembuskan nafas terakhirnya.

"Sesuai keterangan saksi (istri dan kakek) korban dicekik dan kemudian, dibungkam pakai bantal, cekikan itu yang membuat korban meninggal dunia," paparnya.

Seusai melakukan pencekikan itu, korban sempat keluar rumah dan merokok. Melihat tersangka keluar rumah tanpa anak semata wayangnya, keluarga curiga dan memeriksa keadaan di dalam rumah.

"Aksi kemudian mengecek ke dalam rumah dan dikagetkan dengan kondisi korban yang sudah membiru serta tidak bernafas. Korban ditemukan tergeletak di kursi sofa dalam ruang tengah," ujarnya.

Atas peristiwa saat itu keluarga korban lalu melaporkan kejadian itu ke perangkat desa setempat, dan berharap ada keajaiban, korban lalu dilarikan ke fasilitas medis terdekat.

Namun, usai dilakukan pemeriksaan, pihak medis menyatakan bahwa korban sudah dalam kondisi meninggal dunia.

"Pihak medis menyatakan korban sudah tak bernyawa. Seusai dinyatakan meninggal dunia, korban selanjutnya dibawa kembali ke rumah duka," ujarnya. (antara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pembunuhan Lelaki Penyuka Sesama Jenis, Polisi Temukan Fakta Baru, Jangan Kaget


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler