Pulang dari Tegalsari, Wawalkot Surabaya Whisnu Sakti Buana Langsung jadi ODP

Rabu, 03 Juni 2020 – 16:58 WIB
Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana (FOTO ANTARA/HO/Tim Whisnu)

jpnn.com, SURABAYA - Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana harus menjalani karantina mandiri setelah menyandang status orang dalam pemantauan (ODP) kasus COVID-19.

Whisnu menjadi ODP usai mengunjungi warga Kedung Turi, Kedungdoro, Tegalsari, Kota Surabaya.

BACA JUGA: Satu Keluarga Positif COVID-19 Menolak Bantuan Pemkot Surabaya, Terungkap Alasannya

"Iya, saya meminta izin kepada Bu Risma (Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini) untuk menjalani karantina mandiri," kata Whisnu kepada wartawan di Surabaya, Rabu (3/6).

Kejadian itu berawal dari Whisnu mendapat kabar adanya pemulangan 15 warga yang tengah menjalani karantina di sebuah hotel kawasan Gubeng Surabaya pada Sabtu (30/5).

BACA JUGA: Untuk Warga Surabaya: Rapid Test Massal yang Digelar BIN Gratis

Mendapati hal itu, Whisnu menyambangi beberapa warga di Kedung Turi dengan tujuan untuk menguatkan dan menyemangati warga setempat sekaligus ingin mendengar pengalaman selama menjalani karantina pada Minggu (31/5).

Saat itu banyak warga mengeluh dan melaporkan kepada Whisnu karena selama dikarantina tidak adanya pendampingan tenaga perawat, selimut, hingga vitamin dan makanan.

BACA JUGA: Whisnu Sakti Buana Ambil Formulir Calon Wali Kota Surabaya, Meriah

"Saya jadi tahu ternyata kondisinya seperti itu. Karena laporan yang sampai ke kami yang bagus-bagus saja. Ini temuan di lapangan," ujarnya.

Selain itu, Whisnu mengaku terkejut karena lima dari 15 warga yang semula dinyatakan negatif COVID-19 diralat oleh Pihak Puskesmas Kedungdoro menjadi positif.

Hal itu setelah kunjungan Whisnu di kawasan tersebut.

"Iya ini saya akan melaporkan kepada Bu Wali. Kenapa Dinkes Surabaya bisa kecolongan memulangkan warganya yang masih berstatus positif," kata politikus PDI Perjuangan ini.

Whisnu menyatakan laporan temuan di lapangan menyoal fasilitas pendampingan tenaga medis, maupun data yang diralat sudah disampaikan via telepon kepada Tri Rismaharini.

Untuk itu, mantan Wakil Ketua DPRD Surabaya ini menyatakan dirinya akan menjalani karantina mandiri selama 14 hari.

"Insyaallah tidak ada apa-apa. Karantina itu hal biasa. Ini risiko ketika turun menguatkan warga di perkampungan. Mendengar apa perkembangan maupun kekurangan kami di pemkot. Mohon doanya," ujar Whisnu.

Sementara itu, Ketua RT/RW 04/08 Kedung Turi Malik mengaku resah atas kabar diralatnya data warga tersebut.

Ia mengaku sejak pemulangan belasan warganya, pihak Dinkes Surabaya sudah menyatakan negatif COVID-19.

"Tapi hasil tes swab tidak segera diumumkan. Warga ditelepon satu persatu di kamar dikatakan siap-siap untuk pulang," ujar Malik.

Ia bersama seluruh warga kampung sudah terlanjur bahagia mendengar informasi pemulangan tersebut.

"Kalau begini, saya selaku RT bingung dan sedih. Saat ini upaya menenangkan warga tengah dilakukan," kata Malik. (antara/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler