Untuk Warga Surabaya: Rapid Test Massal yang Digelar BIN Gratis

Rabu, 03 Juni 2020 – 06:06 WIB
Kegiatan rapid test massal COVID-19 di Surabaya. Foto : Dok Humas BIN.

jpnn.com, SURABAYA - Kegiatan rapid test massal Badan Intelijen Negara (BIN) terus berlanjut di Surabaya, Jawa Timur.

Kegiatan ini adalah instruksi langsung dari Kepala BIN Jenderal (purn) Budi Gunawan untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di kawasan zona merah.

BACA JUGA: Bu Risma Semringah Lagi, Terima Bantuan Masker dari BIN

Rapid test massal yang digelar BIN ini sudah memasuki hari ke-5 dan digelar di dua titik sekaligus.

Lokasi pertama yaitu di Taman Mundu, Jalan Tambaksari. Lalu lokasi kedua di sisi barat Masjid Agung Al-Akbar, Jalan Masjid Agung Surabaya.

BACA JUGA: Bantu Bu Risma, BIN Terus Genjot Kegiatan Rapid Test Massal di Surabaya

Staf Khusus Kepala BIN Mayjen TNI Suyanto pun berkesempatan meninjau lokasi rapid test massal di sisi barat Masjid Agung Al-Akbar Surabaya.

Dia mengungkapkan, dengan rapid test ini diharapkan bisa mempersempit penularan COVID-19 di Surabaya, Jawa Timur.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Ade Armando Serang Din, Lansia 70 Tahun Ditampar Petugas

"Ini dalam rangka kemanusiaan karena diketahui di Surabaya ini banyak warga masyarakat yang positif sehingga kami datang memberikan bantuan dengan mengadakan rapid test bekerja sama dengan gugus tugas dan Pemkot Surabaya," kata Suyanto, Selasa (2/6).

Dia pun memastikan rapid test massal yang sudah digelar berhari-hari ini gratis untuk masyarakat umum.

Diharapkan, kesadaran masyarakat untuk mengikuti rapid test ini, agar pemerintah bisa melakukan pelacakan lebih cepat terhadap warga yang positif COVID-19.

“Kegiatan ini gratis ya, kami membantu masyarakat sini agar dia mau datang. Ayolah ke sini datang bersama-sama komponen masyarakat yang ada di sini untuk mau diperiksa, jadi kami bisa memetakan agar tidak tertular ke mana-mana lagi," tuturnya.

Tak hanya itu, Suyanto juga memberikan masker di lokasi untuk warga yang mengikuti rapid test seraya mengimbau agar mengikuti protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah.

"Gunakan protokol kesehatan, harus memakai masker, harus mencuci tangan, jangan berdekatan, kita harus social distancing sesuai yang sudah diarahkan dan disiplin untuk membatasi penyebaran corona ke mana-mana," tambahnya.

Sementara itu, Head of Medical Intelligence Sri Wulandari mengungkapkan, di hari ke-5 pelaksanaan rapid test ini menunjukan angka reaktif COVID-19 mengalami kenaikan dibanding hari sebelumnya.

Di lokasi rapid test pertama di Taman Mundu, Jalan Tambaksari, BIN telah melakukan rapid test masal terhadap 699 orang. Dari jumlah itu, 71 orang reaktif.

Sementara itu, di lokasi kedua di sisi barat Masjid Agung Al-Akbar, BIN melakukan rapid test terhadap 594 orang. Adapun warga yang reaktif dari total jumlah yang ikut rapid test berjumlah 115 orang.

"Untuk di lokasi pertama yang swab test 81 orang (tambahan 10 orang dari puskesmas) dan lokasi kedua 125 (tambahan 10 orang dari puskesmas dalam kategori PDP)," kata Sri Wulandari.

Dalam rapid test ini, BIN menyiapkan 2.000 - 3.000 alat rapid test beserta dua mobil lab untuk test PCR atau swab test setiap harinya. Swab test ini diperuntukan bagi warga yang reaktif rapid test.

Mobil lab dari BIN ini juga dapat mengambil 300 sampel per harinya. Adapun hasil swab test bisa diketahui hanya dalam 2,5 jam. (cuy/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler