Pulang Haji, Mengapa Masih Batuk?

Rabu, 16 November 2011 – 19:34 WIB

JAKARTA -- Saat ini sebagian besar jamaah haji Indonesia yang berjumlah 221.000-an jamaah secara bertahap kembali ke tanah airSelain berbagai oleh-oleh yang dibawa, sebagian besar dari para jamaah haji ini juga mengalami batuk

BACA JUGA: Jumlah Perokok di Indonesia Terbesar Ketiga Dunia



"Pengalaman saya menjadi tim haji baik Rombongan Haji Reguler maupun Haji khusus (ONH plus) mendapatkan hampir 80 % jamaah akan mengalami batuk pada waktu di tanah suci
Bahkan batuk tersebut terbawa juga sampai ke tanah air

BACA JUGA: Pahami Cacat Mata sebelum Operasi

Bahkan ada joke diantara para jamaah hanya unta yang tidak batuk," ujar Praktisi Klinis, Ari Fahrial Syam, dalam keterangn persnya yang diterima JPNN, Rabu (16/11).
.
Mengapa para jamaah tersebut mengalami batuk dan bahkan batuk tersebut terbawa sampai tanah air
Menurut dokter yang dekat dengan kalangan jurnalis itu, batuk dapat terjadi karena adanya rangsangan  pada saluran kita

BACA JUGA: Kemacetan Bisa Membunuh

Batuk juga bisa merupakan upaya tubuh untuk mengeluarkan sesuatu yang mengganggu saluran pernafasan kitaBatuk yang terjadi bisa batuk produktif dengan banyak lendir atau dahakBatuk bisa tanpa dahak atau batuk kering

Dikatakan, batuk yang terjadi juga bisa saja karena memang jamaah tersebut sudah mempunyai permasalahan pada paru sebelumnya misal berupa Bronkitis, sinusitis atau  Asma bronkiale yang memburuk saat berada di tanah suci.

Rangsangan yang menyebabkan batuk, lanjut mantan Mantan Petugas Haji Reguler dan Haji Khususitu,  dapat terjadi karena berbagai hal karena adanya iritasi pada saluran pernafasan atas  tersebutIni juga bisa terjadi karena adanya infeksi (virus, bakteri atau jamur)  atau hanya reaksi alergi misal karena debu, atau karena  asap Atau karena memang adanya rangsangan dari asam lambung yang naik keatas yang merangsang ke tenggorokan tersebut.

"Kita mengetahui bahwa memang ada perbedaan cuaca antara cuaca ditanah air dan cuaca di IndonesiaKelembaban udara di Tanah suci yang rendah dan udara kering dan panasHal ini akan mencetuskan terjadinya iritasi pada saluran  pernafasan atas.  Apalagi saat ini para jamaah kurang minum," ulasnya

Selain itu, kata dokter Ari, aktifitas jamaah yang sering melakukan zikir dan berdoa yang kadang-kadang dilafazkan sehingga juga bisa membuat tenggorokan bertambah keringSelain batuk maka kondisi ini juga bisa membuat peradangan pada pita suara sehingga para jamaah yang mengalami kondisi tersebut suaranya menjadi serak.

Terlebih, lanjutnya, makanan yang tersedia selama di tanah suci pada umumnya adalah memang makanan tinggi lemak dan berminyak sehingga menambah resiko untuk menyebabkan iritasi lambungKelelahan memperberat tenggoran yang telah mengalami iritasi tersebut mengalami infeksiLemak yang berlebihan yang dikonsumsi di tanah suci juga akan menyebabkan pengosongan lambung menjadi terlambat dan akhirnya akan mencetuskan terjadinya refluks, yakni berbalik arahnya isi dan asam lambung naik keatas sampai ke kerongkongan dan berlanjut sampai ke tenggorokan.

Sebagian besar jamaah masih mengalami batuk sampai saat di tanah airKondisi ini akan diperberat karena para jamaah juga biasanya tidak bisa beristirahat dengan baik sesampainya ditanah air"Sanak keluarga akan menyambangi para jamaah haji tersebut untuk mendengar berbagai cerita dan tentu kadang kala hal ini akan memperburuk batuk yang terjadi," ulasnya.

Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi batuk tersebut adalah: usahakan istirahat yang cukup, banyak minum air putih terutama air hangat, menghindari makanan yang berminyak, terlalu manis dan dingin

Selain itu juga mengurangi makanan yang berlemakJika gangguan batuk berlanjut, sebaiknya berobat ke dokterApalagi kalau batuk sudah lebih dari dua minggu setelah diobati, Ari menyarankan sebaiknya perlu pemeriksaan foto thoraks (foto dada) untuk menilai kondisi paru"Nanti dokter akan menilai apakah batuk yang dialami saat ini disebabkan oleh infeksi atau hanya alergi atau karena asam lambung berlebih," ujarnya

Pengobatan yang diberikan tentu disesuaikan dengan penyebab dari kondisi batuk tersebutJika batuk karena infeksi perlu antibiotika, jika karena ada unsur alergi perlu obat anti alergi, jika batuk karena sakit kronis (seperti bronchitis,sinusitis,asma bronkiale) yang kambuh maka penyakit dasarnya harus diobati dan jika karena asam lambung yang berlebih perlu obat-obat penekan asam lambung.  "Walaupun tampaknya sederhana batuk yang tetap terbawa sampai di tanah air ini harus dievaluasi jika berlanjut," pungkasnya(sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 2030, Penderita Diabetes Capai 21,3 Juta


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler