Pulang Liputan, Tiga Jurnalis Ditangkap Militer

Kamis, 29 Juni 2017 – 23:40 WIB
Militer Myanmar. Foto: AFP

jpnn.com, YANGON - Dua tahun lalu mungkin menjadi hal yang tak mengejutkan jika ada berita tentang penahanan jurnalis di Myanmar.

Namun, ketika kabar tersebut muncul di saat Aung San Suu Kyi -si pejuang demokrasi- berkuasa, dunia pantas bertanya-tanya.

BACA JUGA: Perkiraan Starter Timnas U-16 Saat Kontra Myanmar

Ya. Kebebasan pers yang menjadi salah satu ciri kuat demokrasi ternyata belum didirikan di sana.

Buktinya, tiga jurnalis yang sedang menunaikan tugas peliputan ditangkap. Bukan oleh polisi. Tapi militer.

BACA JUGA: Pesawat Militer Myanmar Jatuh, Serpihan Ditemukan, 120 Orang Belum Jelas Nasibnya

Para jurnalis yang kini berada di tangan militer tersebut tercatat sebagai warga negara Myanmar.

Mereka adalah Aye Nai dan Pyae Phone Naing dari media Democratic Voice of Burma (DVB) dan Lawi Weng, jurnalis senior majalah Irrawaddy.

BACA JUGA: Ribuan Gajah Terancam Dibantai demi Kosmetik

Sejak diamankan pada Senin (26/6), mereka ditawan di salah satu fasilitas militer di Negara Bagian Shan di kawasan timur laut Myanmar.

Senin itu tiga pemburu berita tersebut memenuhi undangan Ta'ang National Liberation Army (TNLA), salah satu kelompok etnis bersenjata di Shan.

Sesuai undangan, ketiganya meliput aksi pemusnahan narkoba oleh TNLA.

Setelah itu, tiga jurnalis tersebut berniat kembali ke kota.

Di Desa Phayargyi, tidak jauh dari titik bentrok TNLA dan militer, mereka dicegat aparat yang lantas mengeler mereka ke kantor.

Pemerintah yang dikendalikan NLD justru membela aksi militer.

Dalam waktu dekat, tiga jurnalis itu bahkan akan menjalani hearing sesuai Unlawful Associations Act.

"Mereka nekat menemui kelompok bersenjata itu. Jelas mereka melanggar hukum," kata Win Htein, ajudan senior Suu Kyi, dalam wawancara dengan Central News Bureau.

Karena itu, dia mengimbau masyarakat tetap tenang dan mengikuti proses hukum yang berlaku.

Di mata pemerintah, mempertahankan stabilitas keamanan jauh lebih penting ketimbang kebebasan pers.

NLD mungkin lupa, atas nama stabilitas pula, Aung San - ayah Aung San Suu Kyi- dibunuh. (AFP/Reuters/hep/c10/sof/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Begini Komentar Ezra Walian Usai Pertandingan


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler