jpnn.com - PERBAUNGAN - Bahter Purba (30) warga Jl. Setia Budi, Gang Bakti ABRI 57, Lingkungan Lubukpakam Pekan, Kel. Lubukpakam, Deliserdang tewas di tempat setelah sepeda motor Honda Revo Absolute BK 5672 MAH yang dikendarainya menabrak truk BK 9289 LK yang parkir di badan jalan.
Kecelakaan tunggal yang ini terjadi di Jalinsum Medan Tebing Tinggi KM 34-35, persisnya di Lingkungan Pasiran, Kel. Simpang Tiga Pekan, Kec. Perbaungan, Sergai, Sabtu (21/12) jelang tengah malam.
Info yang dihimpun POSMETRO MEDAN (Grup JPNN) di kepolisian menyebutkan, saat kejadian korban mengendarai sepeda motor seorang diri melaju dari arah Tebing Tinggi menuju Medan.
BACA JUGA: Pengungsi Sinabung Kerja, Diupah Rp50 Ribu Per Hari
Setiba di lokasi kejadian, Bahter yang berprofesi sebagai wartawan salah satu surat kabar terbitan Medan itu tiba-tiba hilang kendali dan menabrak bagian belakang samping kanan truk yang terparkir di badan jalan. Karena mengalami benturan keras, saat itu juga korban meregang nyawa di loaksi kejadian dengan kondisi luka di kening dan tangan kiri patah.
Untuk keperluan visum, petugas unit Laka Polres Sergai dibantu warga lantas mengevakuasi jasad korban ke RSU Melati untuk divisum.
Sementara itu supir truk engkel, Fendi Syahputra alias Fendi (32) warga Tebing Tinggi ini mengatakan kalau truk yang dikemudikannya itu baru 10 menit diparkir di tepi jalan. “Kami bawa kayu sempengan (kayu rambung) mau kami diantar ke Canag Indah. Saat itu aku parkirkan truk untuk istirahat dan lampu parkir aku hidupkan situasi. Lampu di lokasi juga lumayan terang,” ucapnya.
BACA JUGA: 13 Ibu Hamil di Merauke Positif HIV/AIDS
Kasat Lantas Polres Sergai AKP Soya Lato Purna yang dikonfirmasi membenarkan peritiwa laka lantas itu. Guna penyelidikan lebih lanjut, sopir dan kedua kendarana yang terlibat kecelakana telah diamankan ke Pos Sei Jenggi.
Sebelum meregang nyawa, bungsu dari 4 bersaudara pasangan B. Purba (69) dan M. boru Saragih (67) itu tampak mengikuti perayaan natal di Polres Deliserdang. Acara demi acara tampak diikuti Barter dengan suka cita. Setelah acara selesai, Barter yang terkenal pandai bergaul itu masih sempat menyalami rekan-rekan sasama wartawan dan puluhan personel polisi. Ketika itu, Barter mengundang rekan-rekannya datang berkunjung ke rumahnya.
Namun, Barter tak menjelaskan ada acara apa di rumahnya. Bahkan yang lebih miris, Barter sempat menceritakan niatnya untuk menikahi kekasihnya boru Saragih pada bulan Februari 2014 mendatang.
BACA JUGA: Razia THM Terkesan Setengah Hati
Singkat cerita, tak lama setelah acara selesai, Barter pun berangkat menuju Pantai Cermin untuk mengikuti perayaan natal bersama kekasihnya yang kebetulan bertugas sebagai bidan di sana.
Tapi sebelum berangkat, ia sempat berniat singgah dulu ke kediamannya. Tapi naas, saat melintas di Jalinsum Perbaungan – Lubukpakam, sepeda motor Barter tiba-tiba menghantam truk, dan korban pun tewas di tempat.
Amatan kru Posmetro Medan (grup JPNN) di rumah duka pada Minggu (22/12) siang, suasana duka menyelimuti kepergian Barter untuk selamanya. Kedua orangtua Barter maupun kerabat lainnya tak kuasa menahan air mata. Bahkan saat rekan-rekan wartawan datang melayat, ibu Barter sempat menangis histeris.
“Anakku, teman-temanmu wartawan sudah datang, bangunlah nak sambutlah mereka,” teriak M. boru Saragih dengan histeris. Rekan-rekan wartawan pun menyampaikan sepatah kata sebagai ungkapan turut berduka cita atas meninggalnya sahabat dan rekan satu profesi.
Sementara itu Sondri Purba abang kandung korban mengaku keluarganya sangat terpukul dan sangat kehilangan Barter.
“Keluarga sangat terpukul dan kehilangan dengan meninggalnya Barter,” ungkap pria yang sehari-hari juga berprofesi sebagai jurnalis itu. Sondri mengungkapkan, seminggu sebelum Barter meningga, ayaha mereka B. Purba tampak sering menagis.
Namun B. Purba mengira kalau dirinya sering menangis karena ada anggota keluarganya yang sakit. Selain itu, pada Jumat (20/12) sekira pukul 02.00 WIB lalu, Barter masih sempat membersihkan dan mengepel rumah bahkan mencuci piring. Orangtuanya yang melihat itu sempat bingung dan menanyakan mengapa Barter mengepel dan mencuci piring pagi-pagi buta. Tapi Barter menjawab supaya rumah bersih dan cepat berangkat kerja.
Masih kata Sondri, selama bekerja adiknya tak pernah mengeluh. Selama ini, Barter baru sekali membawa kekasihnya ke rumah untuk duiperkenalkan dengan kedua orangtuanya dan anggota keluarga lainnya. Bahkan, saat boru Saragih datang ke rumah duka ,Sondri sempat menanyakan apakah mereka ada masalah. Tapi boru Saragi menyangkal dan menyebut kalau hubungan mereka baik-baik saja. Bahkan selama ini Barter sangat baik kepadanya.
Namun saat kru Posmetro menanyakan apakah sudah ada rencana keluarga untuk menikahkan Barter dengan kekasihnya boru Saragih? Sondri pun menjawab belum. Meski begitu, Barter memang sudah ada rencana ke arah sana. (cr-2/lik/deo)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tour de Singkarak Harus Mampu Gerakkan Ekonomi Daerah
Redaktur : Tim Redaksi