jpnn.com - Kasus percobaan pembunuhan dengan menggunakan racun saraf Novichok terhadap mantan mata-mata Rusia Sergei Skripal dan puterinya Yulia Skripal di Salisbury, Inggris mengakibatkan keduanya harus menjalani perawatan di rumah sakit Inggris secara intensif. Yulia Skripal dan ayahnya selamat dari upaya pembunuhan tersebut.
Inggris dan barat menuding Rusia yang berusaha melakukan pembunuhan kepada ayah dan putrinya tersebut. Untuk pertama kalinya, Yulia berani muncul di media.
BACA JUGA: Piala Dunia 2018: Rusia Klaim Bebas Doping
Dalam wawancara dengan Reuters, Yulia mengatakan, racun saraf yang menyerangnya sangat mengejutkan dan membuat hidupnya terbalik. Ia harus melewati koma selama 20 hari.
Perempuan cantik, 33 tahun tersebut mengaku, ia terbangun dari koma hanya untuk mendengar berita bahwa ia dan ayahnya telah diracuni. Ia berbicara di sebuah lokasi rahasia di London karena masih berada di bawah perlindungan Inggris.
BACA JUGA: Ada Turis Kibarkan Bendera Palu Arit, Ini Alasannya
"Kami sangat beruntung karena kami selamat dari percobaan pembunuhan ini. Proses pemulihan kami berjalan lamban dan sangat menyakitkan," katanya dalam sebuah pernyataan tertulisnya dalam bahasa Inggris.
Ketika dirinya mencoba untuk berdamai dengan perubahan yang menyerangnya secara fisik dan emosional, ujar Yulia, ia masih ingin merawat ayahnya hingga pulih sepenuhnya. Ia juga ingin kembali ke Rusia secepatnya.
BACA JUGA: Piala Dunia 2018: Kostum Rusia Sederhana Tetapi Elegan
Dalam wawancara tersebut, Yulia berbicara dalam bahasa Rusia dan memberikan pernyataan tertulis dengan bahasa Inggris. Kemudian menandatangani kedua dokumen pernyataannya tersebut.
Yulia keluar dari rumah sakit sekitar lima minggu setelah sadar dari koma akibat racun saraf dan belum terlihat oleh media sama sekali hingga sekarang seperti dilansir Reuters, Rabu, (23/5). (trz/JPC)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tentang Wanita-Wanita Cantik Inggris di Piala Dunia 2018
Redaktur & Reporter : Adil