jpnn.com - SEPAKU - Puluhan pekerja yang sedang membangun Ibu Kota Nusantara (IKN) di Sepaku, Kalimantan Timur tidak dapat menyalurkan hak konstitusinya pada pemungutan suara Pemilu 2024 yang digelar serentak di seluruh Indonesia, Rabu (14/2).
Puluhan pekerja tersebut tetap tidak bisa memilih, meski di IKN disiapkan TPS lokasi khusus, yakni TPS 901 dan TPS 902.
BACA JUGA: Blak-blakan, Raffi Ahmad Mengaku Ada 50 Caleg Telepon Minta Bantu Dipromosikan
Menurut Komisioner KPU Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Wiwik Susiati, Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 7 Tahun 2022 diatur TPS hanya bisa mengakomodir hak suara pemilih yang terdaftar sebagai DPT, DPTb dan DPK pada Pemilu 2024.
"Di regulasi kami, bisa mengakomodir atau melayani bagi pemilih yang sudah melapor di kami. Baik di KPU, di PPK maupun di PPS. Nah, baru kami cek, betul tidak terdaftar di DPT," ujar Wiwik di TPS lokasi khusus, Kecamatan Sepaku, Kalimantan Timur, Rabu.
BACA JUGA: Mayoritas Pasien RS di Jabar Tak Bisa Memilih
Wiwik menjelaskan, pihaknya hanya dapat melayani pemilih yang sudah terdaftar sesuai dengan domisili KTP elektronik kemudian melapor ke KPU atau PPK maupun PPS.
Setelah melapor, KPU akan memastikan apakah calon pemilih sudah terdaftar di DPT asalnya atau belum.
BACA JUGA: Surat Suara Sudah Tercoblos, Proses Pemungutan Dihentikan Sementara
Jika sudah terdaftar, KPU akan melayani dengan syarat para pekerja harus membawa surat tugas bekerja dari perusahaan serta KTP elektronik.
Dia juga menegaskan bahwa pengurusan status pemilih harus dilakukan secara individu, bukan secara kolektif.
Wiwik mengeklaim pihaknya bekerja sama dengan Bawaslu PPU, Pemkab PPU, IKN telah melakukan berbagai agenda sosialisasi pelaksanaan Pemilu 2024 kepada perusahaan sejak 2022.
Sosialisasi sudah dilakukan di berbagai tempat, mulai dari Balikpapan, Samarinda, hingga titik nol IKN.
Selain itu, sebagai salah satu upaya memfasilitasi pekerja IKN, dia menyampaikan KPU juga melakukan jemput bola ke berbagai lokasi perusahaan guna mendorong pekerja berpartisipasi dalam Pemilu 2024.
"Kami sebelum H-30 (jemput bola), kawan-kawan yang bekerja kan tidak bisa (mendaftar), bekerja terus kan. Mereka kalau bikin shift-shift-an, harus mendaftar di kawan-kawan kami di desa/kelurahan. Jadi kami aktif menjemput bola, kami aktif ke lapangan," katanya.
Lebih lanjut Wiwik menilai bahwa penyelenggara Pemilu 2024 sudah maksimal dalam melakukan sosialisasi agar pekerja IKN tetap bisa menggunakan hak suaranya.
Sebelumnya, sekitar pukul 12.15 WITA menjelang akhir pencoblosan, terdapat sejumlah pekerja IKN yang kecewa lantaran tidak dapat mencoblos.
Imroel Sam, salah satu pekerja yang tak bisa mencoblos mengatakan tidak bisa menyalurkan hak suaranya karena tidak terdaftar dalam TPS 901.
"Waktu ada meeting di Balikpapan, diberikan fasilitas untuk memilih, untuk perkembangannya kan enggak tahu. Namun saya kira kan negara maju ini," ucapnya.
Hingga akhir pencoblosan sejumlah pekerja IKN yang belum terdaftar dalam TPS tetap tidak boleh melakukan pencoblosan. (Antara/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pantau 20 TPS di Rohul, AKBP Budi Sebut Masyarakat Sangat Antusias Mengikuti Pemilu
Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang