Puluhan Pondok Kafe Wisata Ini Amblas ke Laut, nih Lihat

Kamis, 21 Mei 2020 – 23:24 WIB
Warga melihat pondok wisata yang rusak akibat diterjang gelombang pasang di Desa Suak Ribe, Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat, Aceh, Rabu (20/5/2020). Foto: Antara Aceh/Syifa Yulinnas

jpnn.com, MEULABOH - Puluhan pondok kafe yang ada di tempat wisata pinggir pantai kawasan Desa Suak Ribee, Kecamatan Johan Pahlawan, Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, amblas, Rabu.

Pondok tersebut amblas ke laut setelah diterjang abrasi gelombang pasang air laut.

BACA JUGA: Ratusan Warga Geruduk Rumah Kades Tengah Malam, Oh Ternyata Ini Penyebabnya

Akibatnya, puluhan unit pondok kecil yang terdapat di sepajang bibir pantai di daerah ini rusak parah dan terbawa arus.

Kepala Desa Suak Ribee, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat, Teuku Razali, di Meulaboh mengatakan dampak dari rusaknya puluhan pondok kafe milik masyarakat di daerah ini, menyebabkan warga mengalami kerugian.

BACA JUGA: Herwisnu Tewas Mengenaskan Usai Baku Tembak dengan Polisi

“Abrasi pantai yang terjadi di desa kami sudah sangat parah, kami berharap agar dapat segera ditangani pihak terkait,” kata Teuku Razali.

Menurutnya, abrasi yang terjadi kali ini merupakan abrasi yang kedua yang terjadi pada bulan suci Ramadhan tahun ini.

BACA JUGA: Penjualan Nissan pada Januari Amblas 2 Digit

Sebelumnya, abrasi yang terjadi pada Sabtu (9/5) lalu juga menyebabkan sekitar 20 unit pondok cafe di desa setempat rusak setelah diterjang abrasi pantai yang semakin mengganas.

Dampak dari kerusakan tersebut juga menyebabkan masyarakat terganggu untuk melakukan aktivitas ekonomi, karena sebagian besar pondok wisata yang ada sudah terbawa arus pasang air laut.

Ia juga menuturkan, dampak dari abrasi yang terjadi selama ini juga menyebabkan sekitar 110 meter bibir pantai dan badan jalan di kawasan itu juga ikut rusak.

BACA JUGA: Tina Gena Selamat setelah Terombang-ambing di Laut Selama Sepekan

Kondisi tersebut menyebabkan air laut dengan mudah masuk ke pemukiman warga, sehingga hal ini sangat meresahkan masyarakat, kata Teuku Razali menegaskan.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler